LAGU Cupid melanda dunia. Lagu adiktif dengan nuansa retro itu jadi viral dan terus naik tangga lagu, bahkan bertahan di tangga lagu selama tujuh minggu berturut-turut. Seiring popularitas lagu itu, melejit pula nama girl group yang membawakannya: FIFTY FIFTY.
Nama FIFTY FIFTY langsung melejit meskipun baru debut salah satunya mungkin disebabkan dunia nan tengah digemparkan badai K-Pop. Namun, untuk sebuah grup besutan agensi kecil, kesuksesan besar grup jebolan ATTRAKT ini terbilang luar biasa.
BACA JUGA:
Produser utama FIFTY FIFTY Ahn Sung-il atau yang lebih dikenal dengan moniker SIAHN mengatakan formula kesuksesannya ialah dengan mengusung sesuatu yang beda.
Menurutnya, akhir-akhir ini lagu K-Pop bak kaset rusak yang memiliki susunan begitu-begitu saja. Maka dari itu, SIAHN menggunakan cara sebaliknya. “Kami tahu bahwa mengatasi 'titik kelelahan' industri musik akan menjadi kunci kesuksesan kami. Jadi kami memusatkan strategi kami untuk mengatasi masalah ini secara langsung,” katanya kepada The Korea Times.

“Dalam skena K-pop saat ini, perusahaan cenderung lebih berfokus pada estetika, performa, dan visual daripada musik itu sendiri. Musik sering kali dikesampingkan oleh faktor-faktor lain ini. Namun, kami memprioritaskan untuk menciptakan musik yang benar-benar dapat dinikmati orang-orang. Berfokus pada elemen-elemen penting,” imbuhnya.
BACA JUGA:
Debut dengan Lagu 'Pandora', Girl Group Virtual MAVE: Siap Tampil di Acara Musik
SIAHN juga menekankan kepada para personel FIFTY FIFTY mengenai pentingnya untuk bisa menyampaikan lagu dalam waktu tiga menit yang bisa menggambarkan secara jelas apa isi lagunya. Dengan begitu, pendengar yang tadinya tidak tahu jadi tertarik dan mau engage. “Fandom dibentuk dengan memperkenalkan musik terlebih dahulu kepada penonton, memungkinkan mereka untuk mengenal artis, menghargai nilai autentik musik, menjadi penggemar, dan akhirnya menghadiri pertunjukan langsung,” tutup SIAHN.
Nyatanya, formula yang diterapkan SIAHN benar-benar bekerja, tanpa perlu mengikuti pasar K-Pop yang mengedepankan visual dan estetika. Satu hal yang dibutuhkan FIFTY FIFTY hanyalah real good music untuk bisa melesat di tengah tren K-pop nan membesar sekarang ini.(kmp)
BACA JUGA: