Kisah Aktivis 98 Pakai Ambulans Rongsok dan Ganti Nama Mahasiswa di IGD

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 12 Mei 2023
Kisah Aktivis 98 Pakai Ambulans Rongsok dan Ganti Nama Mahasiswa di IGD
Diskusi Interaktif 25 Tahun Reformasi di Gedung Grha William Soeryadjaya UKI, Jumat (12/5). Foto: Istimewa

MerahPutih.com - Dalam rangka memperingati 25 tahun reformasi, Persatuan Nasional Aktivis (PENA) 98 dan Forum Kota (Forkot) menggelar diskusi interaktif di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta, Jumat (12//5).

Dalam diskusi tersebut, aktivis 98 dr Batara Imanuel Sirait menceritakan perjuangannya tahun 1996-1998. Ia dan rekan sejawatnya nekat membuat organisasi kendati terancam dikenakan UU subversif.

"Saat itu, kami nggak ada uang, cuma modal nekat," ujar Batara di UKI, Jumat (12/5).

Saat terjadinya, aksi mahasiswa menentang pemerintahan Soeharto, Batara dan rekan-rekannya nekat mengubah mobil rongsok menjadi ambulans.

"Kalau kita naik dengan mobil yang sudah berkarat kalau kita terluka, kita juga bisa kena tetanus," ceritanya.

Mobil berjenis elf itu mereka cat ulang dan diberi palang biru. Batara mengaku perbaikan mobil itu memakai uang patungan dari teman-temannya.

"Walau paling tidak layak, jangan-jangan itu ambulans paling propduktif, paling banyak berjasa selama perjuangan mahasiswa 98," tuturnya.

Bukan hanya soal ambulans saja, Batara juga mengisahkan perjuangan mereka saat berjaga di IGD Rumah Sakit UKI.

Demi keamanan mahasiswa, Batara berinisiatif mengganti identitas mahasiswa yang masuk IGD.

Jadi, papan informasi pasien yang berada di IGD RS UKI, diganti nama dan jenis penyakitnya,

"Misalnya kita tulis jadi Agus H. Diganosis digigit anjing, supaya tidak mungkin di-trace sama aparat. Begitu lah kejadian waktu itu," katanya.

Setelah reformasi berjalan 25 tahun, alumni Fakultas Kedokteran UKI itu menilai kondisi sekarang jauh lebih baik dibandingkan era Orde Baru.

Menurut dia, sekarang orang bebas berbicara bahkan mengkritik pemerintah. (Pon)

#Reformasi 1998 #Pena 98
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan