TUJUH puluh tujuh foto tergantung rapi di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Selasa (30/8). Tampak para perempuan anggun dalam balutan kebaya nan indah duduk dan dipotret kamera. Kebaya itu hadir dalam berbagai motif dan warna. Semua potongannya berbeda, seakan melambangkan kekhasan pada tahun dan daerah saat gambar tersebut direkam.
Kebaya merupakan pakaian tradisi Indonesia yang telah hadir sejak lebih dari 100 tahun yang lalu. Dalam pameran foto Kebaja Saja, sebuah foto nan menyambut pengunjung dipotret pada 1910 dan diperkirakan diambil di Jawa. Gambar itu memperlihatkan dari tujuh perempuan yang memakai kebaya dan sarung batik. Foto ini merupakan koleksi dari KITLV, koleksi foto khusus Asia Tenggara dan Kepulauan Karibia di Universitas Leiden, Belanda.
BACA JUGA:
Dukung 'Kebaya Goes To UNESCO' Lewat Pameran Foto 'Kebaja Saja'
Saat menyusuri galeri sedikit lebih jauh, kamu bisa menemukan potret dari Kartini. Perempuan yang identik dengan perjuangannya untuk sesama perempuan Indonesia itu duduk bersama dua saudarinya, Kardinah dan Roekmini, yang juga turut memperjuangkan emansipasi wanita pada zaman itu. Foto dari koleksi KITLV itu dipotret Charls & Co pada 1902 di Semarang, Jawa Tengah. Di foto itu, ketiganya nampak memakai kebaya polos nan sederhana berwarna cerah.

Tepat di bawahnya, tergantung potret Goesti Raden Adjeng Noeroel Koesoemowardani (Gusti Nurul), putri Mangkunegara VII, memakai kebaya bermotif bunga-bunga. Tangannya terlipat rapi di atas meja. Di sisi kiri-kanannya, ada Katidja dan Goesti Raden Adjeng Poetri Toeti. Potret tersebut diambil pada 1939 di Semarang.
Pada satu foto lain yang diambil pada 1940, Gusti Nurul terlihat sedang berbicara di depan mikrofon Asosiasi Radio Solo di Surakarta. Pada potret hitam putih itu, ia tampak tersenyum manis dan dibalut dalam kebaya polkadot dan sarung batik Jawa.
Di sudut kanan ruang pameran utama, ada potret besar seorang perempuan modern Indonesia yang kini telah go international, Agnes Monica. Foto jepretan pewarta foto Antara, Agus Apriyanto, itu memperlihatkan Agnes memakai kebaya brokat putih dari Roemah Pengantin Anne Avantie pada 2011 silam. Kebaya itu tentunya nampak lebih kaya akan motif, mengikuti perkembangan zaman serta tren.
BACA JUGA:
Saat acara pembukaan pameran foto, Ketua Bidang Budaya Pertiwi Indonesia Miranti Serad, menyatakan kebaya merupakan pakaian tanpa kelas yang bisa dipakai siapa saja dari golongan mana pun. Tidak ada sekat-sekat. Hal itu tampak dalam potret lima perempuan suku Baduy yang mengenakan kebaya berwarna biru tua kala mengikuti tradisi Ngaseuk, tradisi musim tanam di Desa Bojong Menteng, Lebak, Banten, pada November 2021.
Kebaya berwarna cerah juga digunakan banyak pelari perempuan komunitas IndoRunner dalam rangka menyambut Hari Kartini di Bali pada 2017 lalu. Foto itu seolah menunjukkan bahwa kebaya bisa digunakan dalam banyak situasi. Tak melulu harus ke kondangan atau acara formal saja. Bahkan, ada pula potret seorang perempuan warga negara asing yang memakai kebaya berwarna merah marun saat berselancar.

Pameran foto ‘Kebaja Saja’ atau yang dibaca 'kebaya saya' ini memberikan gambaran sekilas perjalanan kebaya dari abad ke-19 hingga masa kini. Meskipun zaman terus berkembang, nyatanya kebaya masih eksis hingga sekarang. Awalnya kebaya mayoritas memiliki potongan yang sederhana dan warna polos. Namun, saat zaman semakin modern, kebaya terus berkembang dengan warna, motif, serta potongan yang lebih modis.
Ada dua jenis kebaya, yaitu pakem adat dan modern. Pakem adat artinya ada jenis kebaya tertentu yang harus dipadupadankan bersama kain batik atau tenun. Nah, ada pula kebaya modern yang merupakan hasil akulturasi dan perkembangan zaman, misalnya kebaya encim. Di masa kini, kebaya dibuat dengan bahan nan beragam. Tidak melulu dari brokat, kebaya juga bisa terbuat dari bahan sifon dan satin.
Pameran foto Kebaja Saja merekam perkembangan tersebut. Bagi kamu yang ingin tahu, langsung kunjungi pameran foto ‘Kebaja Saja’. Ajang ini terbuka gratis untuk umum hingga 30 September nanti. Pameran yang digelar di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Pasar Baru, Jakarta Pusat, ini merupakan bentuk dukungan untuk kampanye 'Kebaya Goes To UNESCO' sekaligus merayakan HUT ke-77 RI. (mcl)
BACA JUGA: