Finansial

Kiat Tepat Atur Keuangan Agar Kantung Freelancer Damai

Andrew FrancoisAndrew Francois - Sabtu, 12 Maret 2022
Kiat Tepat Atur Keuangan Agar Kantung Freelancer Damai
Pekerja freelancer harus pandai-pandai mensiasati sikon finansialnya. (Foto: Pexels/Pavel Danilyuk)

MENJADI freelancer di masa pandemi memang penuh tantangan. Beda dengan karyawan purna kala, freelancer lumrahnya hanya beroleh kesepakatan kerja jangka kala tertentu dan sering sangat pendek, pendapatan berdasar besar-kecil kontribusi dalam satu proyek, tak ada cuti dan tunjangan, dan ketika proyek selesai bisa jadi harus menunggu dalam kala tak tentu di proyek berikutnya.

Jika pekerja purna kala bisa punya hitungan baku tiap bulan dari gaji, maka freelancer punya tantangan lain apalagi di masa pandemi. Para pekerja tetap pun sempat ketar-ketir karena banyak perusahaan bahkan tebilang kokoh harus 'merumahkan' para pegawai atau memangkas beberapa tunjangan karena masa sulit pandemi. Begitu pun proyek bagi para freelancer. Tak sedikit proyek mandeg, atau sama sekali tak ada selama berbulan-bulan di masa pandemi.

Maka, para pekerja freelance harus pintar-pintar mengatur keuangan agar tetap aman meski sedang tak ada job.

Baca Juga:
Mengenal Kesulitan Keuangan Milenial dan Tips Mengatasinya

Dana darurat

duit
Bagi freelancer sebaiknya siapkan dana darurat minimal 12 kali pengeluaran bulanan. (Foto: Unsplash/Mufid Majnun)

Dana darurat sangat penting dipersiapkan demi menghadapi kondisi tak terduga. Bagi freelancer sebaiknya siapkan dana darurat minimal 12 kali pengeluaran bulanan, agar tetap aman meski berbulan-bulan tak ada pekerjaan.

Manfaatkan masa-masa 'berjaya' dengan mengalokasikan lebih banyak dana untuk pos dana darurat. Misal bila biasanya hanya menyisihkan sepuluh persen, saat sedang banyak pekerjaan kamu bisa menyisihkan 20 persen atau dua kali lipatnya.

Investasi

investasi
Investasi untuk mengamankan keuangan di masa depan. (Foto: Pexels/RODNAE Productions)

Freelancer harus melek investasi karena bukan sekadar untuk hari ini tapi untuk mengamankan keuangan di masa depan. Namun, harus cari investasi tak terpengaruh inflasi sehingga akan tetap aman hingga bertahun-tahun ke depan.

Adapun sejumlah sektor investasi aman untuk freelancer seperti investasi saham, investasi p2p lending, investasi surat hutang, deposito, hingga investasi emas. Pilih instrumen investasi sesuai dengan penghasilan dan setidaknya sisihkan sepuluh persen dari penghasilan untuk investasi.

Miliki proteksi

asuransi
Miliki asuransi untuk proteksi diri. (Foto: Pixabay/geralt)

Pekerja kantoran biasanya telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, atau asuransi swasta. Iuran atau preminya dipotong otomatis dari gaji pegawai.

Maka bagi freelancer harus memiliki kesadaran untuk memiliki proteksi diri berupa asuransi kesehatan. Hal tersebut dimaksudkan agar tak membebani keuangan secara mendadak pada saat masuk rumah sakit atau masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga:
Ide Nambah Cuan di Masa Pandemi

Batasi hutang

duit

Batasi hutang untuk meringankan beban keuangan. (Foto: Unsplash/Muhammad Daudy)

Karena pekerjaan freelancer tidak tetap kapan datangnya, sebaiknya batasi hutang agar tidak membebani keuangan. Lebih baik lagi tidak berhutang. Sebaiknya membeli barang-barang hanya dibutuhkan dan bayar tunai.

Bagi para freelancer tidak berhutang menjadi cara efektif untuk menghindarkan diri dari masalah finansial. Namun bila terdesak kamu bisa berhutang asal pastikan hutang tersebut dirasa penting atau untuk hutang produktif.

Kebutuhan primer

duit
Sisihkan pos keuangan untuk kebutuhan primer. (Foto: Pixabay/Ekoanug)

Tak hanya bagi pekerja freelance saja, tips satu ini juga bisa bermanfaat bagi para pekerja kantoran bergaji tetap per bulan. Sisihkan setidaknya 50 persen dari penghasilan per bulan untuk kebutuhan primer, seperti tagihan listrik, air, internet, transportasi, hingga cicilan hutang.

Anggaran 50 persen tersebut juga sebetulnya fleksibel. Kamu bisa menyesuaikannya dengan kondisi finansial dan kebutuhan bulanan. Bila sedang ingin berhemat kamu dapat memangkas kebutuhan sekiranya tidak terlalu penting atau bisa ditunda. (WAF)

Baca Juga:
Perencanaan Keuangan yang Sering Terabaikan

#Maret +62 Bicara Damai Ajalah #Karier #Finansial
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.
Bagikan