Kiat Bertahan 25 Tahun di Bisnis Perhotelan Indonesia

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 20 September 2022
Kiat Bertahan 25 Tahun di Bisnis Perhotelan Indonesia
Archipelago juga membagikan kiat bertahan di bisnis perhotelan selama 25 tahun. (Foto: Archipelagi International)

BADAI pandemi Covid-19 menghantam bisnis perhotelan di Indonesia selama hampir dua tahun. Data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), ada sekira 1.700 hotel gulung tikar hingga akhir 2021. Bisnis perhotelan benar-benar suram.

Hotel-hotel tersebut tak sanggup menopang biaya operasional lantaran aturan pembatasan kegiatan masyarakat. Tingkat hunian menurun menyebabkan pemasukan ikut seret. Akhirnya hotel dijual 'murah-meriah'. Jalan lainnya, mem-PHK sebagian karyawan atau memotong gajinya.

Setelah badai Pandemi, matahari baru terbit menerangi bisnis perhotelan. Vaksinasi Covid-19 menurunkan tingkat infeksi virus. Kegiatan masyarakat berangsur normal. Ada secercah harapan yang mengemuka kembali di bisnis perhotelan.

Dari sekian banyak hotel, beberapa mencoba bangkit lagi setelah babak belur sana-sini. Salah satunya hotel di bawah manajemen grup Archipelago International. Grup manajemen hotel swasta terbesar di Asia Tenggara ini mengoperasikan lebih dari 150 hotel, dengan 200 hotel lainnya sedang dikembangkan di seluruh Asia Tenggara, Karibia, dan Timur Tengah.

Manajemen ini mempunyai rekam jejak panjang dan telah beroperasi selama 25 tahun. Sepanjang itu pula, manajemen ini melewati berbagai periode seperti krisis ekonomi dan kerusuhan 1998, resesi global 2008, krisis lingkungan, sampai pandemi Covid-19.

Baca juga:

Hotel dan Spa Baru Paling Stylish 2022

25 tahun bertahan di bisnis perhotelan
Hotel-hotel Archipelago sangat disukai karena hidangan khas mereka yang disajikan di restoran hotelnya. (Foto: Archipelago International)

Beberapa hotel yang tergabung dalam manajemen ini antara lain ASTON, Alana, Huxley, Kamuela, Harper, Quest, Neo, fave, dan Nordic. Tahun ini, Archipelago International menapaki usia ke-25. Mereka mengulas kembali perjalanan dan titik krusial dalam bisnis perhotelan.

"Dengan perayaan ulang tahun perak ini, ingatan kami kembali pada titik awal kami yang sederhana, tantangan yang dihadapi dan berhasil kami atasi untuk maju ke masa depan yang penuh harapan," kata John M. Flood, presiden dan CEO Archipelago International.

Archipelago juga membagikan kiat bertahan di bisnis perhotelan selama 25 tahun. Ada empat pilar utama yang harus diterapkan untuk bertahan di bisnis perhotelan.

Pertama, Rich in Culinary. Hotel-hotel Archipelago sangat disukai karena hidangan khas mereka yang disajikan di restoran hotelnya. Karena itulah, perayaan tahun ini akan menampilkan pula menu-menu andalan hotel-hotel Archipelago. Misalnya dengan menggelar Archipelago Food Festival, Young Chefs Challenge, dan Luncheon dan Gala Diner.

Baca juga:

Castle in the Sky dari Studio Ghibli Menginspirasi Desain Hotel Terbang

25 tahun bertahan di bisnis perhotelan
Tradisi dan kebudayaan berperan penting dalam produk pariwisata apapun karena ini turut menciptakan ciri khas di antara para pelaku industri. (Foto: Archipelago International)

Kedua, Rich in Tradition. Tradisi dan kebudayaan berperan penting dalam produk pariwisata apapun karena ini turut menciptakan ciri khas di antara para pelaku industri. Archipelago memastikan bahwa setiap propertinya merefleksikan daerahnya masing–masing.

Ada program Video Destinasi untuk menekankan pentingnya pilar Rich in Tradition. Dimulai pada Bulan September, sosial media Archipelago akan mem-posting video destinasi yang akan menunjukkan keindahan budaya, tradisi, makanan khas, dan ikon wisata di berbagai kota di Indonesia.

Ketiga, Rich in Value. Ini merupakan nilai-nilai inti yang penting bagi budaya perusahaan Archipelago yang membentuk fondasi yang kokoh. Sebagai bentuk pentingnya nilai ini, beberapa acara akan digelar. Misalnya A Working Life As yang menghadirkan kisah-kisah karyawan hotel selama bekerja di grup.

Keempat, Rich in Technology. Teknologi dibuat untuk menjadikan hidup lebih mudah baik bagi karyawan ataupun untuk meningkatkan pengalaman keseluruhan tamu hotel.

Untuk membuktikan pentingnya kiat ini, Archipelago meluncurkan Google Nest di kamar hotel yang memungkinkan para tamu untuk mengontrol fitur kamar melalui perintah suara.

John Flood berharap perayaan 25 tahun ini mampu menjadi inspirasi bagi pebisnis perhotelan untuk bangkit dan berkembang. (dru)

Baca juga:

Pameran Food & Hotel Indonesia 2022 Resmi Bergulir

#Hotel #Wisata
Bagikan
Bagikan