Khawatir Asap Nyebrang ke Negara Tetangga, Presiden Jokowi Bertolak ke Riau

Eddy FloEddy Flo - Senin, 16 September 2019
 Khawatir Asap Nyebrang ke Negara Tetangga, Presiden Jokowi Bertolak ke Riau
Menko Polhukam Wiranto ditemui di Kantor Presiden usai rapat terbatas pada Senin (22/4/2019). (Bayu Prasetyo/Antaranews)

MerahPutih.Com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah menteri bakal mengunjungi lokasi kebakaran hutan di Pekabaru, Riau.

Rencananya, malam nanti rombongan pejabat pemerintah akan dipimpin langsung Presiden Jokowi bertolak ke Riau.

Baca Juga:

Polemik Karhutla, Pemerintah Dinilai Sengaja Tutupi Pencegahan Kejahatan Korporasi

Pejabat yang berangkat antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Kepala BNPN Doni Monardo, Menteri Kesehatan Nilla Moloek dan Mensos Agus Gumiwang.

Wiranto mengatakan, Jokowi sangat prihatin dengan meluasnya dampak kebakaran hutan.

"Presiden memberikan perhatian khusus sampai beliau ingin langsung melihat, langsung meninjau, dan ingin mendapatkan laporan di daerah yang rawan kebakaran,"kata Wiranto kepada wartawan di Jakarta, Senin (16/9).

Presiden Jokowi saat meninjau perkebunan sawit
Presiden Jokowi saat meninjau perkebunan kelapa sawit di Sumatera (Foto: Biro Pers Setpres)

Lebih lanjut Wiranto mengatakan, pemerintah bakal memastikan jangan ada asap yang 'menyeberang' ke negara tetangga seperti Malaysia.

"Terutama yang tentu menimbulkan permasalahan antar negara. Manti bagaimana hasilnya, bagaimana hasil peninjauan, apa yang kira-kira akan diberikan di pemerintah pusat untuk membantu itu nanti kita tunggu pada saat malam nanti," jelas Wiranto mantan Panglima ABRI ini.

Wiranto menjelaskan, tanpa kerjasam yang baik, pemerintah akan kedodoran.

"Oleh karena itu TNI pun kita libatkan utk pesawat yang dapat dikerahkan untuk hujan buatan misalnya," jelas Wiranto.

Jumlah helikopter pun akan ditambah.

"Jumlah helikopternya sudah 52 ditambah lini 2 Casa dari TNI AU, 1 CN-235, sekarang ditambah Hercules lagi sehingga memang pemerintah sekarang sudah melakukan langkah yang luar biasa," tutup mantan Ketua Umum Hanura ini.

Kapolri Jendetal Tito Karnavian mengaku heran setelah melihat sendiri karhutla yang ada di Provinsi Riau dari helikopter. Pasalnya dari sekian ribu hektar luas lahan yang terbakar tidak satupun yang mencakup lahan perkebunan sawit dan tanaman industri lainnya.

Tito menganggap bahwa hal itu sekaligus menunjukkan masalah karhutla ini murni karena ulah manusia dan pelakunya adalah oknum yang sama.

"Apa yang sudah kami lihat dari helikopter bersama panglima TNI dan Kepala BNPB, lahan yang sudah jadi perkebunan, baik sawit maupun tanaman industri lainnya, kok tidak ada yang terbakar. Misal pun ada paling hanya sedikit dan di pinggir. Ini menunjukkan adanya praktek 'land clearing' dengan mudah dan murah memanfaatkan musim kemarau," ungkap Tito.

Baca Juga:

Enggak Becus Urus Karhutla, Jokowi Minta Kapolda dan Pangdam Dicopot

Fokus dalam upaya pemberantasan karhutla, Tito akan memberi 'reward and punishment' bagi anggotanya. Tito meminta agar pasukan satgas karhutla dapat lebih kompak dan menjaga solidaritas sehingga permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik.

"Polda beserta jajarannya akan kami berikan 'reward and punishment'," kata Tito.

Hingga pagi ini, Minggu (15/9) terdeteksi ada 27 titik api kategori tinggi di Provinsi Riau. Secara umum Kota Pekanbaru masih diselimuti asap tipis hingga tebal dengan jarak pandang mencapai 1 km ada pukul 07.00 WIB dan pada pukul 10.00 WIB. Jarak pandang berkisar antara 1 hingga 2.2 km dan suhu berkisar hingga 37 derajat celcius. Sedangkan kualitas udara menurut pengukuran PM10 pada pukul 07.00 s/d 10.00 WIB berada pada kisaran 182 sd 201 ugram/m3 atau dalam level tidak sehat.(Knu)

Baca Juga:

Menkopolhukam Sebut Masalah Karhutla Mirip Terorisme

#Kebakaran Hutan #Asap Kebakaran Hutan #Menko Polhukam #Wiranto
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan