MerahPutih-com - Ketua Umum (Ketum) Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Riano P Ahmad mengundurkan diri dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Riano menyatakan, alasan pamit dari PPP karena Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PPP Mardiono secara sewenang-wenang mendepak sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta.
"Keputusan Plt Mardiono memecat para ulama dan habaib dari jajaran Majelis Syariah DPW PPP DKI membuat saya harus bersikap," urai Riano di Jakarta, Minggu (5/2).
Baca Juga:
Anak Haji Lulung Mundur dari PPP
Menurutnya, sebagai Ketum Bamus Betawi merasa berdosa tidak bisa menjaga nama ulama-ulama besar besar Betawi yang dipecat tanpa sebab yang jelas.
Mereka yang sebelumnya dipecat yakni KH Munawir Aseli, KH Mahfud Asirun, KH Nursofa Tohir, Habib Idrus Jamalulail, Habib Ahmad bin Hamid Al Aydid, Habib Abdurahman Ahmad Al Habsyi, dan KH Ibrahim Karim.
"Mereka semua merupakan ulama besar di Jakarta yang sangat saya hormati. Mereka juga sumber elektoral besar untuk PPP DKI Jakarta," ujarnya.
Baca Juga:
PPP Terbuka Diskusi dengan NasDem
Eks anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN ini juga mengaku geram dengan langkah Plt Mardiono yang memecat Guruh Tirta Lunggana dari Ketua DPW PPP DKI.
Menurut dia, Tirta yang dianggapnya sebagai adik, diperlakukan tidak adil oleh elite PPP.
"Termasuk teman-teman Pengurus Harian DPW PPP DKI yang sudah bekerja buat partai, tapi tiba-tiba dirombak secara besar-besaran tanpa pernah diajak bicara," ungkapnya.
Hingga akhirnya keputusan "bersih-bersih" itu disimpulkan Riano bahwa Plt Mardiono tidak mengehendaki orang-orang Haji Lulung berada di dalam kepengurusan DPW PPP DKI.
"Inilah yang membuat saya akhirnya memutuskan mundur," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
PPP Berharap Dapat Tambahan Kursi Menteri Jika Terjadi Reshuffle Kabinet