Ketua Umum PWJ Ingatkan Pemimpin Redaksi untuk Tetap Independen
MerahPutih Peristiwa - Ketua Umum Poros Wartawan Jakarta (PWJ), Tri Wibowo Santoso mengingatkan kepada para pemimipin redaksi jangan mengemis kepada para pejabat. Ia meminta tetap bisa bersikap independen tanpa harus mengemis-ngemis kepada pejabat.
"Pemimpin redaksi jangan melacurkan profesi wartawan ke pada pejabat bermasalah," ujar Tri Wibowo Santoso saat berbincang dengan merahputih.com di Jakarta, Selasa (24/11).
Kemarin, sejumlah pemimpin redaksi media massa bertemu dengan pejabat negara patut dicurigai. Sebab, tak jarang, pejabat yang ditemui merupakan pejabat-pejabat bermasalah.
Elit wartawan yang tergabung dalam 'Forum Pemred' bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto. Politisi Golkar itu sedang tersandung kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil presiden Jusuf Kalla.
"Pers sebagai pilar keempat dalam demokrasi sudah terkontaminasi karena ulah beberapa petinggi media yang kerap menjumpai pejabat bermasalah di negeri ini. Berjumpa untuk wawancara konfirmasi kasus yang libatkan pejabat sih boleh aja, tapi apa enggak ada reporter yang bisa ditugaskan?," ujarnya.
Menurut pria lulusan sarjana komunikasi ini, pertemuan Forum Pemred dengan Setya Novanto di Wisma Antara, sangat disayangkan. "Kasus dugaan pemalakan saham Freeport yang mengaitkan Setya Novanto ini kan lagi menghangat. Saya mengkhawatirkan isu ini akan redup atau diganti dengan isu lain setelah ada deal berupa iklan atau deal-deal tertentu," keluh Bowo.
Selain itu, Bowo juga menyinggung soal isu kasus dugaan korupsi di Pelindo II yang mulai menurun. Kuat dugaan, menurut Bowo, coverage pemberitaan Pelindo II menurun setelah adanya pertemuan Forum Pemred dengan Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Bisa saja tensi pemberitaannya turun karena ada iklan, saya khawatir Indonesia akan mengalami kemunduran. Misalnya, ada pejabat melakukan korupsi, terus pejabat itu pasang iklan atau memberikan gratifikasi, maka pemberitaannya bisa tenggelam," tegasnya.(adt)
Baca Juga: