Kasus Korupsi

Ketua Umum PPP Romahurmuziy Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Suap

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 16 Maret 2019
 Ketua Umum PPP Romahurmuziy Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Suap
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif. (MP/Ponco Sulaksono)

MerahPutih.Com - Muhammad Romahurmuziy (RMY) alias Rommy resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketua Umum PPP itu bersama dua orang lainya diduga terlibat dalam kasus suap seleksi jabatan di Kementerian Agama tahun 2018-2019.

Penetapan tersangka terhadap Romahurmuziy disampaikan langsung Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta.

"Setelah melakukan pemeriksaan dan sebelum batas waktu 24 jam sebagaimana diatur dalam KUHAP, dilanjutkan dengan gelar perkara, maka dlsimpulkan adanya dugaan tindak pidana korupsi memberikan atau menerima hadiah atau janji terkait seleksi jabatan pada Kementerlan Agama Rl tahun 2018 -2019," papar Laode M Syarif di Jakarta, Sabtu (16/3).

Rommy dalam penyidikan KPK diduga bertindak sebagai penerima suap.Anggota DPR Komisi XI itu menerima materi dari Kepala Kantor Kemenag Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi (MFQ) dan Kepala Kantor Kemenag Wilayah Jawa Timur Haris Hasanudin (HRS). Ketiga orang ini oleh KPK telah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap.

Ketua Umum PPP Romahurmuziy jadi tersangka kasus suap
Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Pasal yang disangkakan sebagai pihak yang diduga penerima Romahurmuziy dan kawan-kawan disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 pasal 11 Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sebagai pihak yang diduga pemberi Muhammad Muafaq Wirahadi disangkakan melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sebagai pihak yang diduga pemberi Haris Hasanuddin disangkakan melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sebagaimana dilansir Antara, dalam perkara ini, diduga Romahurmuziy bersama-sama dengan pihak Kemenag RI menerima suap untuk mempengaruhi hasil seleksi jabatan pimpinan tinggi di Kemenag RI, yaitu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.

Total uang yang diamankan tim KPK dalam operasi tangkap tangan (OT) di Jawa Timur, Jumat (15/3) berjumlah Rp156.758.000.

Sebelumnya, KPK menerima informasi dari masyarakat tentang akan terjadinya transaksi korupsi dan kemudian berdasarkan bukti bukti awal melakukan serangkaian kegiatan penyelidikan hingga melakukan kegiatan tangkap tangan di Surabaya, Jumat (15/3).(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Seusai Diperiksa KPK, Ketua Umum PPP Romahurmuziy: Saya Dijebak

#Kasus Suap #Muhammad Romahurmuziy #Laode M Syarif #KPK #Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan