MerahPutih.com - Kampanye hitam atau black campaign acap kali hadir menjelang dan menghadapi kontestasi pertarungan Pemilihan Umum (Pemilu).
Menyikapi hal itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau biasa disapa Bamsoet meminta, para pendukung partai politik (parpol) maupun simpatisan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (capres) untuk bisa menahan diri guna menghindari gesekan.
Baca Juga:
PKS Kritik Petinggi BPIP Terkait Dugaan Cawe-cawe Sistem Pemilu Tertutup
Menurut dia, bila polemik itu menyeruak, dipastikan akan menimbulkan berbagai kerugian untuk keberlangsungan Pemilu 2024 tahun depan.
"Enggak ada gunanya juga kita saling serang, saling berkampanye hitam atau black campaign atau menjelek-jelekkan pasangan lain capres cawapres. Maupun nanti pada Pilkada serentak pasangan pimpinan kepala daerah," kata Bamsoet kepada wartawan di Gedung Nusantara IV DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/6).
Bamsoet mengingatkan agar Pemilu 2023 sebagai momentum dalam menyatukan nilai ke kerabatan dan ke timuran yang sudah menjadi budaya di Indonesia.
"Kita dukung saja calon yang kita puji tanpa perlu menjelekkan calon yang lain. Sehingga pestanya bisa berlangsung dengan gembira," imbuhnya.
Baca Juga:
Rakernas III PDIP Bersifat Tertutup, Bahas Aspek Strategis Pemenangan Pemilu
Sebab, ia berpendapat, gesekan antar pendukung dapat menimbulkan kekacauan di masyarakat. Maka dirasankan untuk menghindari kampanye hitam dan perseteruan antar sesama.
"Jadi enggak ada yang bisa berujung duka nantinya, apalagi menimbulkan perseturuan di lingkungan masing-masing antar pendukung," tuturnya.
Politikus Golkar ini meyakini, besar kemungkinan pemilihan presiden (Pilpres) akan berjalan dua putaran. Mengingat hingga saat ini telah muncul tiga nama yang menjadi kandidat capres pada Pemilu tahun depan yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
"Kita lihat kemungkinan besar capres cawapres lebih dari dua, jadi peluang untuk dua putaran juga cukup besar. Sehingga kalau belum-belum kita sudah ribut diantara pendukung ya susah yang satu duanya sudah akur, kitanya dibawah masih belum akur kan jadi lucu," tuturnya. (Asp)
Baca Juga:
Pemohon Uji Materiil Sistem Pemilu Dianggap Tak Miliki Legal Standing dan Diprediksi Ditolak