Ketua MPR Minta Pemerintah Beri Perhatian terhadap Kesehatan Mental Generasi Muda


Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. ANTARA/Dok Bamsoet
MerahPutih.com - Risiko krisis kesehatan mental berpotensi besar dialami oleh generasi muda di tanah air. Bahkan dalam sebuah survei, satu dari 20 remaja Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.
Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah melakukan pemetaan karena generasi muda merupakan calon pemimpin Indonesia Emas 2045.
Bamsoet, sapaan karib Bambang Soesatyo, juga meminta pemerintah memetakan faktor penyebab dan solusi preventif yang bisa diupayakan guna menekan risiko krisis kesehatan mental tersebut.
Baca Juga:
Pakar AMA Mulai Tinggalkan BMI Sebagai Tolok Ukur Kesehatan
"Sehingga permasalahan kesehatan mental, yang bisa berdampak sosial dan ekonomi berkepanjangan, serta merugikan kehidupan mereka di masa depan, harus segera ditangani dengan baik sejak dini," ucapnya, seperti dikutip Antara.
Bamsoet menyebut, pemerintah dengan melibatkan psikolog perlu memberikan solusi kepada generasi muda, agar terhindar dari permasalahan kesehatan mental. Hal itu, kata dia dapat dilakukan melalui penyuluhan, sosialisasi, maupun edukasi.
"Baik yang diselenggarakan secara khusus maupun melalui kurikulum pendidikan di satuan pendidikan," imbuh Bamsoet.
Baca Juga:
Penelitian: Sensor Kesehatan dari Rumput Laut Lebih Sensitif
Lebih lanjut, Bamsoet menyoroti survei Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022 yang menemukan bahwa satu dari 20 atau 5,5 persen remaja Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.
Survei tersebut juga menemukan satu dari tiga atau 34,9 persen remaja Indonesia, memiliki setidaknya satu masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir. Karenanya, Bamsoet meminta pemerintah memperluas dan mempermudah akses layanan bantuan dan konseling kesehatan mental.
"Mengingat urgensi peningkatan kesadaran, akses, dan kualitas layanan kesehatan mental di Indonesia harus ditingkatkan," ujar Bamsoet.
Terakhir, Bamsoet meminta pemerintah mengingatkan orang tua untuk peduli, memperhatikan, dan tidak mengabaikan kesehatan mental anak-anak mereka.
"Dikarenakan anak-anak membutuhkan dukungan terkait kesehatan mental agar dapat tumbuh menjadi generasi muda yang berkualitas," imbuhnya. (*)
Baca Juga:
Menkes Ungkap RUU Kesehatan Tidak Mungkin Penuhi Keinginan Semua Pihak
Bagikan
Berita Terkait
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
