Ketua DPRD Tanggapi Kritikan Penghormatan Terakhir Sekda Saefullah di Balai Kota

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 18 September 2020
Ketua DPRD Tanggapi Kritikan Penghormatan Terakhir Sekda Saefullah di Balai Kota
Penghormatan terakhir pada almarhum Sekda DKI Jakarta Saefullah di Pendopo Balai Kota Jakarta, Rabu (16/9/2020). (Antara/Ricky Prayoga)

MerahPutih.com - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi menanggapi kritikan Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan mengenai jenazah Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah yang diberikan penghormatan terakhir ke Balai Kota sebelum dikebumikan.

Prasetyo berpendapat, kegiatan penghormatan terakhir spontan dilakukan oleh seluruh jajaran Pemprov DKI dan juga DPRD.

"Ini spontan dari semua pegawai di pemda dan inisiatif kepala kepegawain DKI untuk penghormatan terakhir Pak Sekda," ujar Prasetyo di Jakarta, Jumat (18/9).

Baca Juga:

Saefullah Meninggal, Tito Doakan yang Terbaik untuk Keluarga

Apalagi, pembelaan dia lagi, seluruh prosesi penghormatan terakhir digelar dengan protokol kesehatan. Jenazah Saefullah diletakkan di dalam peti yang sudah ditutup dan juga tak dikeluarkan dari ambulans.

"Semua menaati protokol kesehatan. Jenazah pun di dalam peti dan tetap di ambulans," tuturnya.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. (Foto: MP/Asropih)
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. (Foto: MP/Asropih)

Meski demikian, politikus PDI Perjuangan ini pun mengetahui, bila meninggal Sekda DKI akibat terpapar COVID-19.

Prasetyo melanjutkan, penghormatan terakhir digelar untuk mengapresiasi kinerja Saefullah selama menjadi Sekda DKI selama 4 gubernur.

"Kita kasih penghormatan terakhir adalah apresiasi kita sebagai sahabat dan patner kerja. Beliau almarhum orang baik," tutupnya.

Baca Juga:

Pemprov DKI Dikritik Nekat Bawa Jenazah Saefullah ke Balai Kota

Diketahui sebelumnya, Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan mengkritik Pemprov DKI, yang memberikan perhormatan terakhir jenazah Saefullah ke Balai Kota yang meninggal dunia akibat virus corona.

Tigor menilai, meskipun berada di dalam mobil jenazah, namun berbahaya karena adanya potensi penularan.

"Pertanyaannya, kenapa jenazah Pak Saefullah, Sekda Jakarta yang meninggal kenapa dibawa ke Balai Kota? Bukannya jenazah yang meninggal karena positif COVID-19 langsung dimakamkan ke TPU?" ujar Tigor. (Asp)

Baca Juga:

Pemprov Telusuri Pejabat Kontak dengan Sekda Saefullah

#Virus Corona #DKI Jakarta #Prasetyo Edi Marsudi
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan