Ketua DPRD DKI Sebut Anggaran Penanganan Banjir 2023 Tidak Rasional Petugas PPSU membangun sumur resapan di wilayah Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (25/10/2022). ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Timur

MerahPutih.com - Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas (KUA-PPAS) APBD DKI Jakarta tahun 2023 untuk penanganan banjir dinilai belum mumpuni. Perlu rasionalisasi agar anggaran kegiatan penanganan banjir tahun depan berjalan efektif.

Hal itu dikatakan Ketua badan anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dalam rapat pembahasan KUA-PPAS APBD tahun 2023 di Grand Cempaka Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga:

Ketua DPRD Minta APBD DKI 2023 Fokus Penanganan Macet dan Banjir

Prasetyo pun mencontohkan tidak rasionalnya usulan anggaran penanganan banjir di Jakarta Selatan yang hanya disiapkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sebesar Rp 193 miliar.

"Padahal pekerjaannya banyak sekali, PR (pekerjaan rumahnya) banyak sekali," ujarnya.

Pemprov DKI Jakarta menjadikan penanggulangan banjir, penuntasan kemacetan dan antisipasi resesi ekonomi tiga program yang diprioritaskan dalam KUA-PPAS APBD tahun 2023.

Baca Juga:

Larang Cuti Akhir Tahun, Pj DKI 1 Yakin Anak Buahnya Maksimal Atasi Banjir

Dengan rincian, anggaran penanggulangan banjir sebesar Rp 1,29 triliun yang terdiri dari Jakarta Pusat Rp 219 miliar, Jakarta Utara Rp 247 miliar, Jakarta Barat Rp 236 miliar, Jakarta Selatan Rp 193 miliar, Jakarta Timur Rp 296 miliar, dan Kepulauan Seribu Rp 105 miliar.

Penanganan kemacetan sebesar Rp 625 miliar yang terdiri dari Jakarta Pusat Rp 111 miliar, Jakarta Utara Rp 130 miliar, Jakarta Barat Rp 122 miliar, Jakarta Selatan Rp 113 miliar, dan Jakarta Timur Rp 149 miliar.

Lalu untuk antisipasi resesi ekonomi tahun depan sebesar Rp 120 miliar yang terdiri dari Jakarta Pusat Rp 21 miliar, Jakarta Utara Rp 17 miliar, Jakarta Barat Rp 20 miliar, Jakarta Selatan Rp 19 miliar, Jakarta Timur Rp 24 miliar, dan Kepulauan Seribu Rp 19 miliar. (Asp)

Baca Juga:

BPBD DKI Sebut Ada 25 Kelurahan Teridentifikasi Rawan Banjir

Penulis : Asropih Asropih
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Isu Reshuffle Kabinet, Seskab: Mau Hari Ini, Besok atau Lusa, Terserah Presiden
Indonesia
Isu Reshuffle Kabinet, Seskab: Mau Hari Ini, Besok atau Lusa, Terserah Presiden

"Presiden itu mempunyai hak prerogatif. Presiden mau ganti kapan saja ya terserah Presiden, mau hari ini, mau besok, mau lusa, kewenangan itu sepenuhnya ada pada Presiden," ucap Pramono

Golkar Anggap Relawan Go Anies sebagai Kader Pembangkang
Indonesia
Golkar Anggap Relawan Go Anies sebagai Kader Pembangkang

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Dave Laksono mengingatkan para kadernya agar tidak bertentangan dengan kebijakan yang ditetapkan partai.

Pj DKI 1 Masih Kaji Pencabutan Pergub Penggusuran Era Ahok
Indonesia
Pj DKI 1 Masih Kaji Pencabutan Pergub Penggusuran Era Ahok

"Belum ada keputusan. Biro Hukum sedang mengkaji (aturan) yang mana yang perlu, yang mana yang tidak," kata Heru di Jakarta, Selasa (8/11).

KPK Tidak Akan Fasilitasi Lukas Enembe Berobat ke Luar Negeri
Indonesia
KPK Tidak Akan Fasilitasi Lukas Enembe Berobat ke Luar Negeri

Tenaga kesehatan di Indonesia masih mampu menangani kondisi tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi Lukas Enembe.

Dewan Syuro PKB Angkat Bicara soal Konflik Cak Imin Vs Yenny Wahid
Indonesia
Dewan Syuro PKB Angkat Bicara soal Konflik Cak Imin Vs Yenny Wahid

Maman pun paham atas narasi terbuka Cak Imin dan Yenny Wahid. Menurutnya, daripada saling sindir atau pakai buzzer untuk menyerang pribadi, lebih baik seperti Cak Imin dan Mbak Yenny, yang memilih perang narasi sendiri.

Kembali Bertemu, Elite Gerindra-PKB Bahas Piagam Deklarasi
Indonesia
Kembali Bertemu, Elite Gerindra-PKB Bahas Piagam Deklarasi

Kerja sama politik antara Partai Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus menunjukkan langkah maju.

Pakar Jagokan Bahtiar dan Marullah Gantikan Anies Baswedan
Indonesia
Pakar Jagokan Bahtiar dan Marullah Gantikan Anies Baswedan

DPRD DKI Jakarta telah menyerahkan usulan tiga nama calon PJ Gubernur DKI kepada Kemendagri pada beberapa waktu lalu.

AHY Sebut Pengelolaan Pajak Belum Baik dan Rawan Disalahgunakan
Indonesia
AHY Sebut Pengelolaan Pajak Belum Baik dan Rawan Disalahgunakan

“Pengelolaan pajak belum dilakukan dengan baik. Bahkan, rawan disalahgunakan,” kata AHY

BNPT Jelaskan Alasan Polisi Jadi Target Serangan Terorisme
Indonesia
BNPT Jelaskan Alasan Polisi Jadi Target Serangan Terorisme

Komjen Boy Rafli Amar mendatangi Polsek Astanaanyar, Bandung yang menjadi sasaran teror.

Penambahan Kasus COVID-19 di Atas 300 Orang, Didominasi Jakarta
Indonesia
Penambahan Kasus COVID-19 di Atas 300 Orang, Didominasi Jakarta

Akumulasi positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.055.645 kasus.