MerahPutih.com - Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang Joko Santoso diduga memukul seorang kader PDIP Kota Semarang, Suparjiyanto (58), Jumat (8/9).
Pemukulan itu diduga karena masalah pemasangan bendera PDIP di lingkungan rumah Joko. Atas kejadian tersebut, DPP Gerindra Joko langsung dicopot dari jabatan.
Baca Juga:
Muzani: Prabowo dan Gerindra Berutang kepada Masyarakat Jawa Barat
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Solo, Ardianto Kuswinarno angkat bicara atas kejadian tersebut dengan mengumpulkan semua kader agar bisa menjaga kondusifitas di tengah situasi politik yang mulai memanas.
"Saya selalu berharap untuk rekan-rekan mulai dari pengurus PAC simpatisan supaya menjaga nuansa yang damai, khususnya di masa politik yang sudah mulai mesinnya sudah saling memanasi ini," kata Ardianto di Edupark Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Senin (11/9).
Dia meminta pada kader dan pengurus agar selalu berpikir pada logika dan tidak ada unsur dalam kekerasan.
"Tidak boleh ada unsur kekerasan. Walaupun ini masih dugaan kekerasan, sekali lagi saya selalu mengupayakan jangan sampai ada unsur kekerasan pada sesama rekan politik," katanya.
Baca Juga:
Diduga Pukul Kader PDIP, Ketua DPC Gerindra Semarang Terancam Dipecat
Atas kejadian itu, ia mengaku lebih dulu mengumpulkan kader dan pengurus pasca kejadian itu. Hal itu sebagai upaya antisipasi.
"Sebelum DPP Gerindra mengeluarkan instruksi soal antisipasi itu, saya sudah inisiatif duluan mengumpulkan kader dan pengurus karena jika terjadi apa-apa jawab ketua DPC. Kami ultimatum jangan sampai ada kekerasan,"
Disinggung mulai banyaknya serangan pada bacapres Prabowo Subianto, dia mengakui hal tersebut karena iklim politik seperti itu.
"Jadi iklim (serangan ke Prabowo) suasana politik seperti ini, secara otomatis sudah mulai memanas. Pancingan emosi sangat berbahaya," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Fraksi Gerindra dan PKS DPRD DKI Minta Heru Budi Modifikasi Cuaca