BAGI kamu penggemar musik, mungkin pernah mengalami masa-masa membeli tiket konser dengan datang lebih dahulu ke tempat konser.
Kemudian rela antre untuk mendapatkan tiket tersebut. Malahan, terkadang sudah rela antre berjam-jam ternyata tiketnya habis.
Baca juga: Ganti Status Nonton ala Sultan di CGV Private Box

Mungkin itu salah satu pengalaman yang menyebalkan namun berharga. Bisa mendapatkan tiket nonton konser yang diinginkan melalui proses kesabaran yang cukup panjang.
Seiring berjalanannya waktu, para promotor atau pihak penyelenggara mulai berganti status sistem penjualan tiket ke apa yang dinamakan tiket pre sale.
Tiket pre sale merupakan harga spesial dari tiket suatu acara yang dijual jauh sebelum acara terselenggara. Potongan harga yang bisa mencapai 70 persen dari harga normal.
Bahkan pembukaan tiket pre sale bisa dibuka jauh sebelum acara tersebut diselenggarakan, seperti yang dilakukan Pesta Pora Festival 2023 yang sudah membuka tiket pre sale setahun sebelum acara dimulai. Padahal penampil yang akan memeriahkan festival tersebut belum diumumkan.
Adapun yang dinamakan tiket early bird, adalah tiket yang masuk ke tahapan pre sale namun dengan harga yang lebih murah dari pre sale tetapi jangka waktu yang diberikan sangatlah singkat. Pastikan bila ingin berburu tiket early bird kamu dapatkan informasi serta peraturan yang solid tentang penjualan ini.
Baca juga:
Solo Siap Ganti Status Menjadi Kota Konser
Lihat postingan ini di Instagram
Kembali ke pergantian status penjualan tiket yang marak dijual secara pre sale. Tentunya ini memiliki dampak positif bagi para penonton, sebab hal ini menghindari para penonton dari keramaian antre membeli tiket. Mengingat perubahan ini mulai diterapkan seluruh promotor event di dalam maupun luar negeri.
Namun yang menjadi masalah, terkadang beberapa oknum promotor memaksakan terus menjual tiket tanpa memperdulikan kapasitas tempat pertunjukkan sehingga berakhir dengan bencana.
Hal ini bisa dilihat dari gagalnya festival Berdendang Bergoyang pada 2022 kemarin, para oknum panitia tetap menjual tiket saat pertunjukkan berlangsung tanpa memikirkan kapasitas tempat dan keamanan bagi para penonton.
Kemudian berujung pada festival yang seharusnya digelar selama tiga hari, harus dihentikan pada hari kedua pertunjukkan.
Tetapi ingat, hanya karena satu oknum promotor berulah terkadang banyak orang yang menyamaratakan promotor lainnya akan bertindak lalai. Banyak promotor yang juga profesional dan juga mengerti cara membuat sebuah pertunjukkan atau festival dengan aman. (far)
Baca juga: Band Armada Ganti Status Bubar?