BEBERAPA anjing dilatih petugas keamanan untuk menemukan obat-obatan atau bahan peledak atau sebagai kawan berburu. Namun, bukan hanya itu yang bisa anjing lakukan. Berkat indra penciumannya yang sangat berkembang, anak bulu ini juga dapat mendeteksi bau yang tidak tertangkap manusia, yang mengindikasikan adanya penyakit tertentu.
Anjing juga memiliki indra penciuman yang luar biasa yang dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai macam penyakit. Terakhir diberitakan, mereka bahkan bisa mendeteksi COVID-19. Berikut penjelasan lima penyakit yang bisa dideteksi oleh anjing.
BACA JUGA:
1. COVID-19

Dalam menanggapi krisis kesehatan yang sedang berlangsung, beberapa peneliti melatih anjing untuk mendeteksi kasus SARS-CoV-2. Tujuan dari program ini adalah untuk menentukan apakah ada bau spesifik dalam keringat orang yang terinfeksi virus corona baru yang dapat diidentifikasi dengan andal oleh binatang berbulu ini.
Awalnya dikembangkan staf di French École Vétérinaire de Maisons-Alfort, metode ini sedang diuji di kota Strasbourg, pulau Corsica, dan di lokasi lain di luar Prancis. Hasil awal yang muncul cukup menggembirakan.
2. Malaria

Penyakit parasit yang ditularkan ke manusia oleh nyamuk Anopheles ini juga bisa dideteksi teman anjing kita. Pada tahun 2019, peneliti Inggris mempresentasikan hasil penelitian yang dilakukan di Gambia, yang melibatkan anjing pelatihan dengan kaus kaki yang telah dikenakan oleh anak-anak yang terinfeksi malaria, yang dinyatakan tidak memiliki gejala.
Eksperimen tersebut terbukti sangat berhasil sehingga para peneliti sekarang berencana menggunakan metode ini untuk menguji kasus penyakit asimtomatik.
3. Migrain

Mampu mengantisipasi serangan migrain dapat membantu mengurangi intensitas dan durasi rasa sakit yang ditimbulkannya secara signifikan.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine pada 2013 mengatakan sekitar 60% peserta menyatakan anjing mereka memperingatkan sakit kepala migrain yang akan segera terjadi satu atau dua jam sebelum mereka mulai merasakannya.
4. Diabetes

Menurut sebuah penelitian di Inggris yang diterbitkan di Plos One pada awal 2019, anjing dapat mendeteksi episode hipoglikemik pada orang yang menderita diabetes tipe 1 di lebih dari 80 persen kasus.
Penelitian lebih lanjut menjelaskan, anjing juga dapat dilatih untuk mengadopsi perilaku pemberian isyarat tertentu, seperti menggigit kaki pemiliknya saat mereka mengidentifikasi bau hipoglikemia.
5. Kanker

Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa kasus anjing yang dilaporkan secara luas yang memperingatkan pemilik yang menderita kanker. Pada 2015, seorang Labrador bernama Daisy, yang telah dilatih untuk mengendus kanker, memperingatkan majikannya dengan berulang kali mengelus dadanya. Beberapa waktu kemudian, perempuan itu didiagnosis menderita kanker payudara.
Fenomena mengejutkan ini dimungkinkan bau tertentu yang disebabkan penyakit dalam urin dan darah manusia yang terkena. Sebuah penelitian di Amerika yang diterbitkan pada 2019 secara khusus menunjukkan bahwa anjing beagle yang dilatih untuk mendeteksi bau kanker paru-paru dalam sampel darah dapat secara efektif mengidentifikasi penyakit di lebih dari 96 persen kasus.(Aru)