Kesehatan
Ketahui Sindrom Impostor, Perasaan Sering Tidak Puas akan Pencapaian Hidup
SERING menerima beasiswa? atau sering menangkan kejuaraan? Tapi tidak pernah merasa puas? Jika demikian, mungkin kamu terkena sindrom impostor. Menurut sebuah artikel ulasan yang diterbitkan dalam International Journal of Behavioral Science, diperkirakan 70% orang mengalami sindrom ini di beberapa titik dalam hidup mereka.
Baca juga:
Sindrom impostor juga memengaruhi semua jenis orang dari semua bagian kehidupan, baik perempuan, pria, mahasiswa kedokteran, manajer pemasaran, aktor, bahkan seorang eksekutif. Impostor merupakan sebuah sindrom di mana pengidapnya akan selalu merasa tidak puas atas prestasi dan keberhasilan yang diraihnya.
Mereka merasa bahwa keberhasilan yang diraih tersebut hanya keberuntungan, bukan karena bakat atau kualifikasi mereka. Ahli sindrom Impostor, Valerie Young, yang merupakan penulis buku The Secret Thoughts of Successful Women juga menemukan pola atau tipe orang yang mengalami perasaan impostor. Cek beberapa tipenya di bawah ini.
1. The Perfectionist
Menetapkan harapan yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri, dan bahkan jika mereka memenuhi 99% dari tujuan mereka, mereka akan merasa gagal. Kesalahan kecil apa pun akan membuat mereka mempertanyakan kompetensi mereka sendiri.
2. The Expert
Merasakan kebutuhan untuk mengetahui setiap informasi sebelum mereka memulai sebuah proyek, dan secara konstan mencari sertifikasi atau pelatihan baru untuk meningkatkan keterampilan mereka.
Mereka tidak akan melamar pekerjaan jika mereka tidak memenuhi semua kriteria dalam posting, dan mereka mungkin ragu untuk mengajukan pertanyaan di kelas atau berbicara dalam rapat di tempat kerja karena mereka takut terlihat bodoh jika mereka belum tahu jawabannya.
Baca juga:
3. The Natural Genius
Ketika para jenius harus berjuang atau bekerja keras untuk mencapai sesuatu, dia berpikir ini berarti mereka tidak cukup baik.
Mereka terbiasa dengan keterampilan yang datang dengan mudah, dan ketika para jenius ini membutuhkan waktu lama untuk menguasai suatu hal, mereka akan merasa malu. Seperti para perfeksionis, tipe ini menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk dirinya sendiri.
4. The Soloist
Mereka merasa harus menyelesaikan tugas sendiri, dan jika mereka perlu meminta bantuan, mereka berpikir bahwa berarti mereka telah gagal.
5. The Superhero
Mendorong diri mereka untuk bekerja lebih keras daripada orang-orang di sekitarnya. Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa mereka hebat seperti pahlawan.
Mereka merasa perlu untuk berhasil dalam semua aspek kehidupan di tempat kerja, sebagai orangtua, sebagai pasangan, dan lain-lain. Mereka mungkin merasa stres ketika tidak mencapai sesuatu.
Baca juga:
Apakah karaktermu termasuk dalam tipe-tipe di atas? Jika iya, coba renungkan lagi semua pencapaianmu selama ini. Tentunya, jangan lupa untuk bersyukur atas apa yang kamu miliki dalam dirimu. (arb)