Kesultanan Banten Musuh Bebuyutan VOC (3)

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 05 Februari 2016
Kesultanan Banten Musuh Bebuyutan VOC (3)
Benteng Speelwijk terletak di kampung Pamarican, Komplek Banten Lama, Serang. (Foto: kebudayaan.kemendikbud.go.id)

MerahPutih Budaya - Kerajaan Islam Banten merupakan salah satu kerajaan Islam di Pulau Jawa. Kerajaan yang disebut juga sebagai Kesultanan Banten itu berawal dari penyebaran Islam oleh salah satu Walisongo Sunan Gunung Jati.  Kesultanan Banten merupakan salah satu kerajaan di Nusantara yang sangat menetang keberadaan Belanda melalui kamar dagangnya Vereenig-de Oost-Indische Compagnie (VOC) atau Perserikatan Maskapai Hindia Timur.

MC Ricklefs dalam bukunya "Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004" menyatakan, kekuatan Belanda yang kalah di bawah saingan sesama bangsa Eropa mereka, membuat Belanda berpikir untuk menambah kekuatan. Hal tersebut mau tidak mau mereka lakukan agar tujuan penguasaan monopoli perdagangan rempah-rempah di Nusantara benar-benar tercapai.

Pada 1610, dibentuk jabatan gubernur jenderal agar upaya-upaya lebih keras untuk mengusir saingan mereka bisa dilakukan. Sejak saat itu, kegiatan-kegiatan VOC di Asia berada di bawah gubernur jenderal di bawah Kerajaan Belanda.

Gubernur jenderal pada tiga periode pertama memusatkan VOC di Ambon. Namun karena Ambon dianggap bukan jalur perdagangan strategis, maka pusat VOC di Ambon hanya bertahan sembilan tahun dari 1610-1619. VOC mulai mengincar wilayah barat.

Di Banten, VOC sebenarnya telah mendirikan pusat perdagangan pertama pada 1603. Itu dilakukan setelah satu tahun VOC dibentuk. Namun, pusat VOC di Banten tidak cocok sebagai markas besar. Ricklefs menyebut, Banten jelas tidak cocok bagi VOC karena di tempat ini ada pesaing-pesaing yang hebat dari pedagang Cina dan Inggris, dan kota ini berada di bawah kekuasaan Banten yang kaya dan kuat.

Belanda benar-benar menggunakan kekerasan masa Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen, diangkat pada 1619. Coen tidak segan-segan menggunakan kekerasan, itu berbeda dengan para pendahulunya. Ia mengatakan, bahwa VOC tidak akan menguasai perdagangan tanpa perang, dan sebaliknya tidak bisa melakukan perang tanpa menguasai perdagangan.

Coen memilih Jayakerta (Jakarta) untuk menjadi pusat VOC. Pada awalnya, Coen berpikir bahwa VOC dapat sepenuhnya berkuasa di Jayakerta. Namun, saat itu Jayakerta dipimpin oleh Pangeran Wijayakrama yang seorang pangeran muslim vasal Kesultanan Banten. Pada 1618, Banten menyatakan perang terhadap VOC yang mencoba menguasai Jayakerta.

VOC dipukul mundur pasukan Banten malalui tangan Laksamana Inggris Thomas Dale ke Maluku. Coen merebut kembali Jayakerta. Pada 30 Mei 1619, Belanda menyerang Jayakerta. Tentara Banten dipukul mundur dan kota dihancurkan. (bersambung...)


BACA JUGA:

  1. Kesultanan Banten Musuh Bebuyutan VOC (4)
  2. Kesultanan Banten Musuh Bebuyutan VOC (1)
  3. Kesultanan Banten Musuh Bebuyutan VOC (2)
  4. Strategisnya Kesultanan Banten pada Masa Lalu
  5. Wonderful Banten, Surga Wisata di Taman Nasional Ujung Kulon
#Budaya Banten #Provinsi Banten #Sejarah Banten #Kesultanan Banten
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan