Kesulitan DVI Polri Identifikasi Korban Gempa Cianjur

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 November 2022
Kesulitan DVI Polri Identifikasi Korban Gempa Cianjur
Pencarian korban gempa. (Foto: Antara))

MerahPutih.com - Kesulitan dialami Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri selama mengidentifikasi jenazah korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Pol dr A Nyoman Eddy Purnama Wirawan, mengatakan kesulitan tersebut mulai dari fasilitas pemeriksaan hingga kondisi jenazah.

Baca Juga:

BIN Gunakan Aplikasi Canggih Bantu Penanggulangan Gempa Cianjur

Secara teknis, DVI Polri memiliki sumber daya manusia yang didukung Inafis, dua dokter forensik Polri, tiga dokter forensik setempat, dan teknisi.

"Kesulitannya karena semua dikerjakan marathon dengan fasilitas dua meja pemeriksaan. Sementara kami melakukan dasar identifikasi," kata Eddy.

Selain itu, kondisi jenazah yang rusak seiring berjalannya waktu menjadi tantangan. Eddy mengatakan, pihaknya beruntung mendapat bantuan Inafis dalam pemeriksaan sidik jari.

Namun, paparnya, pemeriksaan akan menjadi lebih kompleks apabila sidik jari tidak dapat diidentifikasi sehingga menggunakan peralatan lebih, tenaga, dan biaya untuk pemeriksaan DNA, seperti temuan bagian tubuh yang tengah diidentifikasi DVI Polri saat ini.

"Menurut catatan kami ada tulang kepala, jadi agak susah," kata Eddy.

Eddy meminta masyarakat dan para keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk melapor ke Posko Pengaduan Orang Hilang atau Posko Ante Mortem DVI di Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menyatakan bahwa sebanyak 27 balita dan 15 anak-anak telah diidentifikasi. Total korban yang sudah teridentifikasi oleh DVI Polri sebanyak 134 orang. (Knu)

Baca Juga:

Jenazah Ibu dan Anak Korban Gempa Cianjur Ditemukan Berpelukan

#Gempa #Gempa Bumi #Bencana Alam
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan