GUNA meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bisa dimulai dengan membangun kesehatan generasi muda. Hal itu dijelaskan oleh Direktorat Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Woro Srihastuti Sulistyaningrum.
Menurut Woro, salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan generasi mendatang, yakni dengan aktif menyosialisasikan kesadaran pola makan, serta hidup sehat sejak dini.
Baca Juga:
"Kampanye ini menjadi penegas komitmen kita untuk terus meningkatkan kesadaran pola makan sehat, dan seimbang di kalangan remaja Indonesia melalui GERMAS hidup sehat," ujar Woro, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Selain itu, Woro juga menjelaskan, bahwa Indonesia punya potensi besar melalui bonus demografi, yang diperkirakan terjadi pada tahun 2030.
Menurut Bappenas, pada 2030 jumlah usia produktif yang dimaksud bisa mencapai sekitar 64 persen, dari total jumlah penduduk sekitar 297 juta jiwa.
"Ini potensi luar biasa untuk generasi milenial dan generasi Z, untuk bertumbuh secara berkualitas dan mengisi pembangunan. Penting untuk kita memastikan bahwa mereka terpenuhi kebutuhannya, termasuk kesehatan dan gizinya," ucap Woro.
Baca Juga:
Lebih lanjut Woro menambahkan, menurutnya kalau kita bisa membuat generasi muda menjadi kelompok yang berkualitas, tangguh dan memiliki ketahanan, maka generasi muda bisa menjadi potensi penggerak pembangunan. Tapi, bisa juga menjadi penghambat apabila kelompok muda tidak memiliki keterampilan yang memadai.

Karena itu, Woro menuturkan, penting bagi pemerintah serta pihak lainnya seperti orangtua, untuk secara kolektif membangung kualitas anak muda lewat pola hidup dan makan sehat. Hal itu agar terciptanya SDM Unggul dan menjadi penggerak pembangunan di masa depan.
Woro menjelaskan, upaya tersebut harus dilakukan secara holistik dan berkesinambungan. Serta memastikan anak memiliki kemampuan kapasitas yang memadai, untuk mengikuti pola hidup sehat. Langkah mendorong gizi seimbang tersebut, diharapkan bisa mendorong kualitas para anak muda.
Tak hanya itu, peningkatan pemahan keluarga pun perlu dibarengi dengan penguatan kapasitas anak dan remaja, tentang gizi seimbang. Selain itu, orang tua juga perlu menguatkan partisipasi anak. (Ryn)
Baca Juga:
Dukung Persiapan SDM Digital, Huawei Beri Pelatihan Siswa SMK