SEBAGIAN generasi milenial rasanya sulit jika nominal besar di rekening mereka tidak digunakan untuk membeli sesuatu. Survei dari Insider dan Morning Consult (2019) menunjukkan hampir sepertiga dari generasi milenial merasa berada pada kondisi finansial yang lebih buruk dibandingkan dengan ekspektasi mereka 10 tahun lalu.
Mengutip laman ANTARA, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2016 mengungkapkan, tingkat literasi keuangan dari anak muda usia 25-35 tahun adalah sebesar 33,5 persen dan usia 18-25 tahun sebesar 32,1 persen. Dengan begitu, anak muda di Indonesia masih tergolong rentan secara finansial.
Baca juga:

Di sisi lain, generasi muda juga sering dikaitkan dengan istilah sandwich generation atau suatu keadaan finansial ketika seseorang harus memenuhi kebutuhan dari generasi sebelumnya dan generasi setelahnya. Oleh karena itu, literasi finansial menjadi penting bagi kalangan muda agar dapat meraih kemerdekaan finansial.
Kesalahan yang sering dilakukan pun beragam, mulai dari mengabaikan kebiasaan menabung, gaya hidup mewah, hingga tidak memiliki dana darurat atau asuransi.
CEO Finansialku.com, Melvin Mumpuni mengatakan, finansial check-up menjadi hal pertama yang dapat dilakukan anak muda untuk mengetahui keadaan finansialnya. Sehingga, mereka dapat mengetahui langkah perencanaan keuangan yang harus diambil.
Dalam usaha mencapai kemerdekaan finansial sejak muda dan menghindari jebakan sandwich generation. Maka generasi muda perlu mempersiapkan perencanaan keuangan sedini mungkin. Beberapa tahapan penting perlu diperhatikan oleh generasi muda, yaitu dimulai dengan memenuhi kebutuhan dasar kemudian kebutuhan perlindungan atau proteksi serta dana darurat.
Baca juga:

Setelah itu, fokus untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan anak, pensiun, dan warisan serta mulai berinvestasi. Meta Lakhsmi Permata Dewi, Head of Investment Communication & Fund Development Allianz Life Indonesia mengatakan, punya investasi sudah menjadi keperluan sehingga harus disertakan dalam perncanaan keuangan.
"Ada banyak pilihan untuk berinvestasi, terutama bagi kalangan muda. Namun, dalam prosesnya perlu dilengkapi dengan wawasan mengenai investasi yang cukup matang agar semakin tepat dalam memilih dan sesuai kebutuhan. Selain itu, perlu untuk menentukan tujuan, jangka waktu, dan profil risiko sebelum melakukan investasi," kata Meta.
"Memiliki asuransi di usia muda memberikan banyak kemudahan dan kepastian, seperti premi yang akan dibayarkan semakin terjangkau dibandingkan dengan mengambil asuransi di usia yang lebih tua," tutupnya. (and)
Baca juga: