Merahputih.com - Massa FPI yang melakukan aksi damai penolakan terhadap UU Cipta Kerja telah membubarkan diri. Aksi dari FPI berlangsung damai dari awal hingga selesai.
Namun, beberapa detik setelah bubarnya massa FPI tersebut, muncul massa susulan yang diduga dari kelompok pelajar STM yang memicu kericuhan.
Berawal dari teriak-teriak dan menyanyi, massa kemudian mulai melempari aparat kepolisian dan awak media, menggunakan botol minum dan batu.
Aparat kepolisian yang ada di lokasi pun tak memberikan perlawanan. Imbauan untuk membubarkan diri terus diserukan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto.
"Saya minta adik-adik sekalian untuk pulang, karena aksi tadi merupakan aksi damai. Jangan membuat aksi anarkis. Aspirasi yang disampaikan tadi sudah kami tampung untuk diteruskan kepada pemerintah," seru Heru di lokasi, Selasa (13/10).
Akan tetapi, massa yang rata-rata merupakan remaja ini enggan bubar dan terus memberikan perlawanan. Akibatnya, aparat kepolisian dan TNI menembakkan gas air mata.
Hingga saat ini, kericuhan masih terus terjadi, meski aparat telah berupaya membubarkan massa dengan berbagai cara.
Terlihat para demonstran mulai dipukul mundur oleh aparat kepolisian dengan menggunakan mobil baraccuda. Saat itu, petugas juga sempat menembakan gas air mata ke arah massa aksi.
"Rekan-rekan bertahan dulu, karena rekan-rekan reserse akan menangkap mereka pakai motor. Maju motor, maju," ujar salah seorang anggota Polri yang menggunakan pengeras suara untuk memberikan komando kepada petugas, Selasa (13/10).
Hingga kini, situasi di lokasi tersebut masih dijaga ketat oleh para petugas gabungan TNI-Polri dan terlihat juga sudah tidak terjadi bentrokan. (Knu)