MerahPutih.com - Invasi Rusia ke Ukraina kini sudah memasuki bulan ke-11, dan tercatat setidaknya 18.483 warga sipil telah menjadi korban perang tersebut, menurut laporan PBB pekan ini.
Jumlah tersebut terdiri dari 7.068 orang tewas dan 11.415 orang luka-luka, 838 di antaranya adalah anak-anak.
Baca Juga:
Kerusakan infrastruktur di Ukraina akibat perang dengan Rusia hingga saat ini, telah menyebabkan kerugian ekonomi senilai hampir USD 138 miliar atau sekitar Rp 2,1 kuadriliun.
Terxatat, hingga Desember, 149.300 bangunan tempat tinggal rusak atau hancur/
Hal itu diungkap Wakil Pertama Menteri Luar Negeri Ukraina Emine Dzheppar di Twitter, yang mengutip hasil penelitian School of Economics di Kiev.
Rusia dinyatakan telah menyebabkan ratusan ribu keluarga di Ukraina kehilangan tempat tinggal.
Kerusakan rumah dan infrastruktur menyumbang jumlah kerugian terbanyak, masing-masing USD 54 miliar (Rp 808,7 triliun) dan USD 35,6 miliar (Rp 533 triliun) dari total kerugian senilai hampir USD 138 miliar.
Sementara itu, enam negara Eropa telah memberi lampu hijau untuk mengirim tank tempur Leopard 2 ke Ukraina. Jerman, sebagai negara yang membuat tank tersebut, mengumumkan akan mengirim 14 tank tempur Leopard 2A6 ke Ukraina.
Juru Bicara Pemerintah Jerman Steffen Hebestreit mengatakan, Berlin juga akan mengizinkan sekutunya mengirim tank Leopard ke negara yang tengah berperang dengan Rusia itu. Keputusan tersebut, disambut baik oleh negara-negara Eropa.
Baca Juga:
Ukraina Desak Sekutu Segera Kirim Alat Tempur