Kuliner

Kerja Sama Gastronomi Indonesia-Prancis untuk Pariwisata Masa Depan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 14 Oktober 2018
Kerja Sama Gastronomi Indonesia-Prancis untuk Pariwisata Masa Depan
Kerjasama gastronomi Indonesia-Prancis diharapkan mendongkrak sektor wisata Indonesia. (Foto: Pixabay/cow5318)

DALAM dunia kuliner, Prancis merupakan salah satu negara di Eropa yang tak boleh disepelekan. Ada banyak makanan dan minuman yang terkenal ke seluruh dunia. Hidangan Prancis disebut-sebut sangat kompleks hampir menyerupai Tiongkok.

Sebuah langkah yang tepat ketika Indonesia bisa berkerjasama dengan Prancis dalam soal kuliner. Indonesia sendiri merupakan negara surga kuliner tradisional. Ada banyak penggunaan bahan dan bumbu rempah yang kaya. Beberapa tak kalah dengan makanan Eropa, terkenal ke seluruh dunia dan diakui sebagai makanan terlezat. Sebut di antaranya rendang, nasi goreng, dan satai.

Kuliner bisa menjadi daya tarik wisata. Kekayaan alam dan kuliner Indonesia bisa menjadikan negara ini sebagai destinasi wisata dunia. Seperti Bali, tak hanya pantai dan keseniannya yang membuat pelancong seluruh dunia datang, tapi juga karena hidangannya. Semua daerah di Indonesia tentu punya daya tariknya masing-masing.

Country Manager Visit Indonesia Tourism Office Indonesia di Prancis Eka Moncarr, kepada Antara London, pada Sabtu (13/10) mengatakan, Indonesia dan Prancis telah menandatangani surat penyataan kehendak yang bertujuan mempromosikan destinasi-destinasi wisata gastronomi dan warisan budaya kuliner daerah.

Indonesia dan Prancis sepakat untuk memperkuat kerja sama gastronomi atau ilmu tentang tata boga (kuliner). Kedua negara memiliki niat yang sama untuk menjadikan daya tarik pariwisata sekaligus melestarikan warisan budaya masing-masing.

Sebanyak 30 persen wisatawan ke Prancis yaitu untuk mencicipi hidangannya. (Foto: Pixabay/pastel100)
Sebanyak 30 persen wisatawan ke Prancis yaitu untuk mencicipi hidangannya. (Foto: Pixabay/pastel100)

Penandatanganan MoU dilaksanakan Direktur Institut Prancis di Indonesia (IFI) Marc Piton dengan Kementerian Pariwisata yang diwakili Direktur Promosi Pariwisata Indonesia untuk Wilayah Eropa Agustini Rahayu.

Surat Penyataan Kehendak itu antara lain membuat panduan khusus dalam bahasa setempat, memberikan rekomendasi tempat berkualitas, serta mengembangkan program kebudayaan bersama yang kemudian akan dipromosikan melalui berbagai festival dan acara internasional baik di Prancis maupun di Indonesia.

Gastronomi merupakan pintu masuk yang tepat untuk mengundang wisatawan agar mereka berkunjung ke daerah-daerah lain di kedua negara. Utamanya, 30 persen wisatawan yang pergi ke Prancis adalah untuk menjelajahi kulinernya. Dengan 18 provinsi di Prancis dan 34 di Indonesia, kedua negara memiliki kekayaan kuliner yang besar, khususnya masakan-masakan khas setiap daerahnya; tergambar jelas dari 1.200 varian keju di Prancis dan puluhan jenis soto di Indonesia.

Pariwisata gastronomi merupakan upaya mempromosikan kekakayaan lokal dan keragaman warisan kuliner kedua negara. Meskipun Indonesia dan Prancis dipisahkan jarak sejauh hampir 12 ribu kilometer. Namun, kunjungan wisatawan antara kedua negara selalu meningkat.

Prancis merupakan negara tujuan wisata utama orang Indonesia di Eropa. Pada 2017, hampir 150 ribu orang Indonesia yang berkunjung ke Prancis, yang membuat Indonesia sebagai negara pengirim wisatawan pertama dari Asia Tenggara.

Kerjasama gastronomi Indonesia-Prancis diharapkan mendongkrak sektor pariwisata tanah air. (Foto: Pixabay/abierachman)
Kerjasama gastronomi Indonesia-Prancis diharapkan mendongkrak sektor pariwisata tanah air. (Foto: Pixabay/abierachman)

Sementara itu, warga Prancis juga semakin tertarik untuk berwisata ke Indonesia yang membuat negara kepulauan ini masuk dalam daftar 10 negera tujuan wisata favorit orang Prancis.

Pada 2017, ada 274.117 ribu wisatawan Prancis yang berkunjung ke Indonesia dan pada Juli lalu Prancis menjadi negara pengirim wisatawan terbanyak ke Indonesia, diikuti Inggris. Walaupun, kepadatan wisatawan di kedua negara masih terkonsentrasi di beberapa wilayah Paris di Prancis dan Bali di Indonesia. Sejak beberapa tahun terakhir ini, gastronomi telah menjadi wahana penting diplomasi pengaruh berkontribusi dalam mempromosikan kedua negara di mata internasional.

Penandatanganan surat pernyataan kehendak ini menjadi momentum simbolis karena untuk pertama kalinya Pesta Gastronomi Prancis berganti nama menjadi Got de France (Cita Rasa Prancis) acara tahunan yang digelar secara internasional.

Indonesia berpartisipasi selama tiga kali berturut-turut dalam acara Village International de la Gastronomie (VIG) yang diadakan di kaki Menara Eiffel dan diikuti lebih dari 50 negara lainnya. (*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Namalum Malum, Olahan Daging Khas Batak yang Dicampur Tepung Beras

#Wisata Indonesia #Kuliner Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan