DUA pegulat profesional telah menggelar pertandingan gulat di dalam kereta peluru super cepat di Jepang, menyajikan pengalaman visual unik bagi para penumpang yang hadir.
Pertarungan bergaya WWE itu diselenggarakan oleh DDT Pro-Wrestling berbasis di Tokyo dan berlangsung di dalam kereta peluru Shinkansen yang penuh dengan 75 penumpang, seperti dilaporkan Asia News Network.
Tiket untuk pertandingan antara Minoru Suzuki dan Sanshiro Takagi laris terjual dalam waktu hanya 30 menit setelah penjualannya dibuka. Kejadian itu terjadi pada perjalanan kereta peluru Shinkansen dari Tokyo ke Nagoya pada Senin (18/9).
Baca juga:
Mengenal Ketela Jepang yang Kaya Serat dan Manfaat

Video pertandingan tersebut telah menjadi viral di berbagai media sosial. Dalam video itu, Suzuki dan Takagi memperlihatkan kemampuan atletis luar biasa saat bertarung di dalam kereta yang sedang bergerak.
Mereka bahkan berhasil melaksanakan gerakan-gerakan seperti tiang pancang sambil berkelahi satu sama lain. Reaksi penumpang yang hadir sangat positif, dengan banyak dari mereka terlihat merekam pertandingan ini menggunakan ponsel.
Pertandingan gulat itu berlangsung selama setengah jam. Gulat profesional adalah salah satu olahraga sangat populer di Jepang, dengan berbagai bintang terkenal seperti Hulk Hogan dan Kurt Angle yang tampil di sana.
Baca juga:
Mengenal Setsubun, Tradisi Melempar Kacang pada Setan di Jepang

Belakangan ini, minat terhadap olahraga tradisional Jepang, seperti gulat sumo, juga mengalami peningkatan di kalangan wisatawan. Banyak turis asing datang ke Jepang untuk menyaksikan pertandingan sumo yang berlangsung secara terbuka.
Bulan lalu, sebuah pertunjukan makan siang yang melibatkan dua praktisi sumo diadakan di sebuah restoran di Tokyo. Mereka memamerkan kemampuan mereka di depan para wisatawan yang meriah.
Setelah pertunjukan, penonton bahkan berfoto selfie bersama para pegulat sumo tersebut, mengenakan kostum sumo dan wig untuk merasakan pengalaman unik ini dan berduel dengan para pensiunan pegulat profesional.
Tiket untuk acara tiga kali seminggu itu, yang mencakup komentator dalam bahasa Inggris dan hidangan lezat, dijual seharga 11.000 yen (Rp 1,1 juta) dan habis terjual dalam waktu enam minggu berikutnya. (waf)
Baca juga:
Bisa Bahasa Jepang Bikin Kamu Gampang Cari Kerja