Ramadan 2019
Keraton Surakarta Peringati Malam Lailatulkadar dengan Kirab Tumpeng dan Lampu Lampion
MerahPutih.Com - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Jawa Tengah memperingati malam Lailatulkadar atau Hajad Dalem Malam Selikuran dengan kirab seribu tumpeng dan lampion mengelilingi kompleks Keraton Surakarta, Sabtu (25/5) malam.
Kegiatan adat tersebut diikuti semua abdi ndalem serta keluarga besar keturunan raja-raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Juru bicara Keraton Kasunanan Surakarta, KGPH Dipokusumo, mengatakan kirab dumulai dari Kamandungan pintu masuk utama keraton sampai ke Masjid Agung Keraton Surakarta. Kirab dimulai usai salat tarawih sampai selesai.
"Prajurit Keraton Surakarta berada pada bagian depan mengawal tumpeng dan lampu lampion. Kemudian barisan kedua kita tempatkan pasukan pemusik irama tamborin yang dimainkan abdi dalem," ujar Kusumo pada MerahPutih.Com.
Setibanya di Masjid Agung, kata dia, seribu tumpeng itu lansung ditata sedemikian rupa di tengah bangungan masjid. Sebelum dibagikan kepada abdi dalem dan masyarakat, tumpeng-tumpeng tersebut didoakan terlebih dahulu oleh ulama keraton.
"Tradisi Hajad Dalem Malam Selikuran sudah ada sejak zaman Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam di Jawa. Kemudian diteruskan oleh Raja Mataram Islam, Sultan Agung dan terus bertahan sampai sekarang," jelasnya.
BACA JUGA: Sebar Hoaks Kerusuhan 22 Mei, Anggota BPN Prabowo-Sandi Diciduk
Polisi Sidik 41 Tersangka Kerusuhan 22 Mei yang Diduga Berafiliasi dengan ISIS
Tumpeng sewu dan lampion merupakan simbol sebagai malam seribu bintang saat malam Lailatulkadar. Selain itu, tumpeng sewu juga melanbangkan konsep berbagi rejeki oleh raja pada masyarakat.
"Ya kita semua tahu banyak filosofi yang terkandung dalam setiap isian nasi tumpeng yang dibagikan ini. Semuanya melambahkan rasa syukur atas kebaikan yang diberikan Allah SWT," tutup KGPH Dipokusumo.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.