KERATON Kasunanan Surakarta Hadiningkrat menggelar kirab 1 Suro, Sabtu (30/7) dini hari. Kirab ini juga menghadirkan empat mahesa atau kebo bule.
Pantauan Merahputih.com, kirab dimulai pukul 00.00 WIB, dengan berjalanya empat kerbau bule keturunan Kyai Slamet. Kemudian dilanjutkan dengan keluarnya sembilan pusaka tombak dengan dikawal abdi ndalem.
Baca Juga:
Temu Seni Tari Gelar Napak Tilas dan Sarasehan Situs Cagar Budaya

Pusaka itu dikirab mengelilingi wilayah tembok Keraton Surakarta dengan total panjang sekitar 7 km. Terlihat berjalan kaki Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Putra Mahkota Purboyo, Putra Tertua PB Xlll.
Antusias masyarakat pun sangat luar biasa dengan menunggu kedatangan rombongan kirab di sepanjang pinggir jalan dari pukul 18.00 WIB. Rute kirab meliputi Supit Urang Gladak, Jl Mayor Kusmanto, Jl Kapten Mulyadi, Jl Veteran, Jl Yos Sudarso, dan Jl Slamet Riyadi.
Pangageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Adipati Dipokusumo jumlah Mahesa yang diikutkan dalam kirab disesuaikan dengan kondisi yang terjadi. Untuk kali ini ada empat kerbau bule yang dikirab.
"Jumlah kebo bule Kyai Slamet tidak pernah ditetapkan harus berapa sejak dulu" katanya.
Baca Juga:

Pria yang akrab disapa Gusti Dipo itu menjelaskan, sehari sebelum kirab ada dua kebo yang diprediksi bisa mengikuti kirab. Namun, setelah koordinasi intens yang dilakukan oleh pihak keraton dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) akhirnya diputuskan hanya 4 kerbau.
"Jadi ada tiga kebo bule yang masih kena PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Kondisinya (dalam) perawatan," katanya.
Diketahui, upacara peringatan malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta diawali dengan dzikir dan tahlil, Jumat (29/07) pukul 21.00 oleh Sinuwun Paku Buwono (PB) XIII, abdi dalem dan tamu undangan di area dalam tembok benteng Cepuri Keraton Kasunanan. Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hanya mengikuti proses dzikir-tahlil kemudian pamit.
"Publik merespon dengan sangat bagus, mudah-mudahan tradisi ini terus berjalan. Agar masyarakat bisa melihat nilai-nilainya," kata Ganjar. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga: