Kerap Kecelakaan, Transjakarta Mesti Berbenah dan Evaluasi Sopir Tiap Enam Bulan
Dwi Astarini - Selasa, 07 Oktober 2025
Bus Transjakarta menabrak empat rumah toko (ruko) hingga menyebabkan sejumlah orang luka-luka di kawasan Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat pagi (19/9/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza
MERAHPUTIH.COM - ANGGOTA Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli (MTZ) meminta PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk berbenah terkait dengan kinerja pramudi. Pasalnya, bus Transjakarta beberapa waktu belakangan ini acap mengalami kecelakaan.
Taufik juga meminta kolaborasi PT TransJakarta dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berjalan secara maksimal. Proses audit dan evaluasi dilakukan secara penuh terhadap standar operasional pelayanan. "Nah, ini perlu dibenahi karena keselamatan jadi prioritas utama," kata MTZ di Jakarta, Selasa (7/10).
Ia mendukung penuh usul evaluasi berkala pramudi Bus Transjakarta setiap enam bulan. Tujuannya ialah membangun kultur keselamatan yang berkelanjutan. Ia menekankan agar PT Transjakarta memperbarui uji materi pelatihan dan sertifikasi pramudi. Termasuk komunikasi secara intensif.
Bus Transjakarta mengalami sebanyak tiga kali kecelakaan selama September 2025. "Banyak yang kami jadikan evaluasi kemarin, salah satunya kami usulkan evaluasi setiap enam bulan," tuturnya.
Baca juga:
DPRD DKI 'Sentil' TransJakarta, Tiga Kecelakaan Bus September Jadi Bukti Perlunya Laporan Terbuka
PT TransJakarta juga perlu mengantisipasi perubahan rute yang terdapat perbaikan atau pembangunan infrastruktur, seperti beberapa lokasi pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta. Ia menekankan PT TransJakarta memberikan pelatihan secara serius sebelum pramudi terjun ke rute-rute tertentu.
"Karena salah satu modifikasi rute menyebabkan pramudi belum siap lewat rute itu," pungkasnya.(knu)
Baca juga:
Komisi B DPRD DKI Minta Sertifikasi Sopir Transjakarta Digelar Rutin
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pemprov DKI bakal Ubah Mal Pluit Junction Jadi EV Indonesia Center
Gubernur Pramono Buka-Bukaan Negara Penyuntik Dana Terbesar ke Jakarta
Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat Disunat, Dewan PSI Usulkan Penyesuaian Tarif Transjakarta
Pemprov DKI dan Kemenkeu Sinkronkan Kebijakan Fiskal
Kerap Kecelakaan, Transjakarta Mesti Berbenah dan Evaluasi Sopir Tiap Enam Bulan
Dana Transfer dari Pusat Dipotong, OPD Pemprov DKI Harus Lakukan Efisiensi
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Potong Anggaran Perjalanan Dinas, Menyesuaikan Pemangkasan Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat
Genjot Pendapatan Daerah dari Swasta, Solusi Pemprov DKI Jakarta setelah Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Ada Perayaan HUT ke-80 di Monas, Transjakarta Modifikasi 10 Rute
