Kerap Dituduh Menekan Presiden Jokowi, Begini Respons Megawati Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Foto: MP/Ponco

MerahPutih.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, masih tak habis pikir dengan anggapan dirinya kerap menekan Presiden Joko Widodo.

Megawati mengatakan, hal- hal yang disampaikannya dalam banyak kesempatan, hanya menyampaikan yang benar. Ia menyayangkan hal tersebut justru banyak disalahartikan oleh banyak orang seperti 'mengamuk'.

Baca Juga

Momen Jokowi Gandeng Tangan Megawati saat Rakernas III PDIP

Hal itu disampaikan Megawati menjawab pertanyaan mengenai apakah dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP, Presiden Jokowi diminta untuk 'tegak lurus' terhadap perintah partai.

Megawati menegaskan, bahwa dirinya tidak pernah ada pada posisi ataupun sedikitpun menekan Presiden. Megawati menyiratkan bahwa dirinya tak punya kekuatan untuk menekan presiden.

"Pikirannya itu menurut saya kok gimana, ya? Nanti kalau saya mau bicara lugas, ngamuk situ. Makanya kan, ngapain saya tekan presiden?" kata Megawati usai menghadiri pembukaan Rakernas III PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6).

Megawati meminta publik maupun segelintir pihak yang kerap menyalahartikan itu memahami secara utuh pernyataannya. Yang perlu dipahami, lanjut Megawati, bahwasanya kekuasaan Presiden adalah mandat dari rakyat.

Baca Juga

Jokowi akan Panggil Prabowo Terkait Proposal Damai yang Ditolak Ukraina

“Lah kalau ditanya, mungkin aja kan Pak Jokowi (ditekan karena maju jadi capres) yang dipilih Ibu (Mega)? Loh iya lah (saya yang memilih Jokowi, red). Tapi kan juga yang memilih (di pemilu itu kan) rakyat Indonesia. Setelah di MPR dilantik, (Jokowi) itu ya saya hormati sebagai presiden saya. Jadi kalau dibilang neken, saya mau cari cara nekennya gimana?” urai Megawati.

“Bilang Pak Jokowi nanti ngamuk ama saya. Kalau saya lihat, nih pasukannya (Paspampres) aja kayak gini tuh..tuh. Lihat tuh. Ihh, mana saya punya pasukan kayak gini,” tambahnya.

"Saya ini orang taat aturan," sambungnya dengan tegas.

Di kesempatan yang sama, Presiden Jokowi pun menjelaskan terkait pernyataan cawe-cawe dirinya terkait perpolitikan nasional. Hal itu, kata dia, dalam rangka memastikan situasi nasional yang tetap kondusif dan damai khususnya menjelang pemilu 2024. Sebab di tahun-tahun ini dan ke depan, akan terjadi transisi kepemimpinan nasional.

Menurut Jokowi, sudah menjadi kewajiban moral dan tanggung jawabnya sebagai presiden untuk memastikan transisi kepemimpinan di 2024 ini berjalan dengan baik dan damai. Sehingga, visi kepemimpinan nasional serentak bisa dijalankan.

“Saya sampaikan bahwa menjadi kewajiban moral, menjadi tanggung jawab moral saya sebagai presiden dalam masa transisi kepemimpinan nasional di 2024 agar harus menjaga agar visi kepemimpinan nasional serentak, bisa berjalan dengan baik tanpa ada riak-riak yang membahayakan negara dan bangsa ,” kata Jokowi. (Pon)

Baca Juga

Hening Cipta Rakernas PDIP Sekaligus Doakan Bung Karno yang Berulang Tahun Hari Ini

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
472 Petugas Kebersihan Bandung Diturunkan Bersihkan Sampah Malam Tahun Baru
Indonesia
472 Petugas Kebersihan Bandung Diturunkan Bersihkan Sampah Malam Tahun Baru

Untuk mencegah penumpukan sampah, UPTD Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung menurunkan 427 petugas kebersihan yang terbagi menjadi dua shift malam dan pagi hari.

Kenaikan Dana Desa  Diusulkan Sebesar 20 Persen dari Dana Transfer Daerah
Indonesia
Kenaikan Dana Desa Diusulkan Sebesar 20 Persen dari Dana Transfer Daerah

Pembahasan RUU Desa ditargetkan dapat rampung sebelum Desember 2023 sebagaimana yang menjadi harapan dari APDESI.

DPR Minta Pertamina Audit Kelayakan dan Keamanan Kapal Pengangkut BBM
Indonesia
DPR Minta Pertamina Audit Kelayakan dan Keamanan Kapal Pengangkut BBM

Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak mengatakakan, aspek keamanan kapal tanker pengangkut BBM, gas dan minyak mentah sangatlah penting.

[HOAKS atau FAKTA]: Mahasiswa Indonesia Terima Nobel Atas Penemuan Obat Diabetes
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Mahasiswa Indonesia Terima Nobel Atas Penemuan Obat Diabetes

Akun Facebook Animar3D memposting sebuah narasi yang menginformasikan mahasiswa Indonesia mendapatkan penghargaan kedokteran nasional tertinggi atas penemuan obat untuk diabetes.

BPS Rilis Penduduk Miskin di Indonesia Sebanyak 25,9 Juta Orang
Indonesia
BPS Rilis Penduduk Miskin di Indonesia Sebanyak 25,9 Juta Orang

Jumlah tersebut turun 460.000 jiwa jika dibandingkan September 2022 dan turun 260.000 jiwa jika dibandingkan Maret 2022.

BMKG Sebut Puncak El Nino Berdampak pada Kekeringan dan Ketahanan Pangan
Indonesia
BMKG Sebut Puncak El Nino Berdampak pada Kekeringan dan Ketahanan Pangan

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak El Nino di Indonesia akan terjadi pada bulan Agustus-September.

127.092 Tiket Kereta Api Natal dan Tahun Baru 2023 Sudah Terjual
Indonesia
127.092 Tiket Kereta Api Natal dan Tahun Baru 2023 Sudah Terjual

Slot untuk bepergian menggunakan kereta api saat libur Natal dan Tahun Baru 2023 masih tersedia.

PKS Bertemu Golkar Sore Ini, Ajak Gabung Koalisi Perubahan
Indonesia
PKS Bertemu Golkar Sore Ini, Ajak Gabung Koalisi Perubahan

Pipin menjelaskan, agenda pertemuan tersebut untuk mengajak Golkar bergabung ke Koalisi Perubahan.

[HOAKS atau FAKTA]: Pesawat Tempur TNI dan Turki Serang Israel
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pesawat Tempur TNI dan Turki Serang Israel

Beredar sebuah video di media sosial Youtube yang mengklaim pesawat tempur TNI dan Tentara Turki berupaya untuk melakukan serangan pada Israel.

Biaya Perawatan Masjid Sheikh Zayed Rp 1 Miliar Per Bulan, Gibran Tarik Infak
Indonesia
Biaya Perawatan Masjid Sheikh Zayed Rp 1 Miliar Per Bulan, Gibran Tarik Infak

Penarikan infak itu bukan berarti bantuan dari UEA dihentikan.