DEPARTEMEN Kepolisian New York (NYPD) telah mengenalkan langkah-langkah keamanan baru di stasiun kereta bawah tanah Times Square, yaitu penggunaan robot keamanan untuk tugas patroli.
Alat itu bertujuan meningkatkan keamanan di stasiun tersebut, meskipun penampilan alat ini telah menuai kritik. Robot keamanan yang digunakan, bernama K5, dibuat oleh perusahaan Knightscope berbasis di California, seperti diungkapkan Engadget, Sabtu (21/9).
Alat itu memiliki penampilan yang mirip dengan versi besar dari karakter R2-D2 dalam Star Wars, dengan bobot sekitar 190 kg dan dilengkapi dengan empat kamera yang mampu merekam video, tetapi tidak memiliki kemampuan merekam audio.
Baca juga:
Sempat Dirikan Kantor Polisi Rahasia di New York, Spionase Tiongkok Dibongkar FBI

Penting untuk dicatat bahwa K5 tidak dilengkapi senjata dan tidak akan digunakan sebagai alat penegakan hukum fisik. Pihak berwenang berencana untuk menjalankan uji coba K5 selama dua bulan di stasiun Times Square dengan patroli yang berlangsung dari tengah malam hingga pukul 6 pagi.
Meski belum ada kejelasan bila rekaman dari kamera K5 akan disiarkan secara langsung atau diawasi oleh petugas penegak hukum, Walikota Eric Adams menyatakan bahwa robot tersebut akan merekam video yang dapat diperiksa dalam situasi darurat atau kejahatan.
Pada awalnya, K5 akan memetakan stasiun dan hanya menjelajahi area utama, bukan peron kereta. K5 juga tidak dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah pada tahap ini, meski ada kekhawatiran bahwa teknologi semacam itu dapat diterapkan pada alat ini di masa depan.
Baca juga:
Setelah 46 Tahun, Logo Legendaris Kota New York Diubah

Alat itu hanya dapat memberikan bantuan real-time dengan menghubungkan manusia ke pusat kendali untuk melaporkan situasi darurat atau mengajukan pertanyaan. Penggunaan K5 oleh NYPD akan menghabiskan biaya sekitar USD 9 (Rp 138 ribu) per jam selama dua bulan uji coba.
Walikota Adams, meski baru-baru ini mengeluarkan perintah untuk mengurangi pengeluaran, yakin bahwa manfaat yang diberikan oleh robot tersebut sepadan dengan biayanya.
Ia telah mendukung penggunaan teknologi robot dalam kegiatan penegakan hukum, seperti pemesanan dua robot Digidog seharga USD 750,000 (Rp 11,5 miliar) masing-masing untuk situasi penyanderaan dan keadaan kritis lainnya. (waf)
Baca juga:
Ford Mustang Mach-E GT Jadi Mobil Patroli Kepolisian Kota New York