MerahPutih.com - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian menyebut, ada ancaman yang menyerang kepentingan Indonesia dalam dunia siber.
Menurut dia, ancamam antara lain infrastruktur kritikal yang berbeda dengan objek vital nasional, yaitu sistem elektronik yang tersambung dengan internet atau disebut ruang siber.
Baca Juga:
“Jadi kita prioritas mengamankan itu dan juga tentu ancaman-ancaman yang lain akan banyak di situ. Proses bisnis ekonomi digitial yang mungkin terancam kalau tidak kita amankan,” kata Hinsa Siburian dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (4/12).

Ia mencontohkan dalam proses bisnis, tiba-tiba internet dalam hal ini jaringan di-hack malware sehingga menjadi kacau.
"Nah tugas pokok BSSN adalah menyakinkan supaya semua jaringan di mana proses bisnis atau ekonomi digital itu berlangsung aman,” ujarnya.
Sementara dampak terhadap nonfisik, dengan kemajuan teknologi siber, dalam waktu seketika jutaan informasi bisa didistribusikan kepada masyarakat sebagai hoaks.
“Ini tidak mungkin BSSN sendiri Ini adalah tugas kita semua,” terang Hinsa.
Baca Juga:
Siber Polisi Buru Penyebar Hoaks Rasis Papua Pemicu Kerusuhan Wamena
Lalu, ada serangan siber yang bisa meruntuhkan nilai-nilai budaya, nilai-nilai agama, dan mungkin kepada pemerintah.
“Kita ingin adanya BSSN nilai-nilai Pancasila justru lebih tersosialisasikan bisa sampai pada masyarakat kita dan memahaminya seutuhnya,” tutur mantan Pangdam Cenderawasih ini.

Sebagai badan baru, Hinsa berharap dukungan dan bantuan media kepada BSSN agar masyarakat paham mengenai kehadiran dan fungsinya.
Ia menunjuk contoh kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat, begitu dengar nama siber seolah olah semua urusan handphone ada gangguan menyalahkan BSSN.
“Tugas pokok kita lebih besar, tentu tugas-tugas lain kita laksanakan bersama-sama,” tegas Hinsa. (Knu)
Baca Juga:
Menjelang Akhir Tahun, Ancaman Penjahat Siber semakin Meningkat