Kendala Antar Beli Barang Melalui Online Shop

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 31 Agustus 2018
Kendala Antar Beli Barang Melalui Online Shop
Jasa pengiriman selalu memiliki tantangan. (Foto: Pexels/Alizee Marchand)

KEMAJUAN teknologi memudahkan segala aktivitas kita, salah satunya berbelanja. Jika sebelumnya kita harus pergi ke pusat perbelanjaan, memilih barang yang diinginkan, lalu antre membayar, kini sudah tak lagi. Kita hanya perlu membuka situs jual beli barang, scroll layar ponsel, pilih barang, lalu bayar.

Dalam beberapa hari barang tersebut akan tiba di tangan kita. Kita bisa berbelanja kapan saja dan dimana saja. Bahkan kita bisa belanja di sela-sela waktu bekerja. Kegiatan berbelanja melalui situs jual beli atau online shop jauh lebih menyenangkan.

Meski mudah, rupanya aktivitas berbelanja online memberi tantangan tersendiri bagi para penjual. Hal tersebut diungkapkan oleh Alvin Aulia Akbar selaku Head of Business Development MatahariMall.com dan Albert David Palit, General Manager E-commerce and Marketing RPX. Berikut beberapa kendala jual beli online menurut pengusaha e-commerce dan penyedia layanan logistik tersebut:

alvin aulia
Alvin Aulia Akbar beberkan keunikan konsumen. (Foto: MP/Iftinavia Pradinantia)

1. Rumah Penerima Kosong

Perkembangan zaman membuat mobilitas masyarakat jauh lebih tinggi. Bagi mereka yang bekerja di kantor, jam-jam tertentu mereka menghabiskan waktu di kantor. Namun bagi para entrepreneur atau ibu rumah tangga, jadwalnya lebih sulit di prediksi. Di suatu waktu mereka bisa di rumah, di waktu yang lain mereka bisa pergi. Kadangkala mereka meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Hal tersebut tentu menyulitkan kurir yang bertugas mengirimkan barang. “Ketika rumah penerima kosong, kurir jadi serba salah. Kalau paket dilempar begitu saja, barangnya bisa rusak. Kalau barangnya ditinggalkan begitu saja, bisa jadi paketnya kehujanan dan basah. Kemungkinan terburuknya hilang diambil orang. Jika ingin memberikan, rumah kosong. Paketnya mau dititipkan ke mana?” ucap Albert David Palit yang kerap disapa Abe tersebut.

2. Penerima Tak Selalu ada di Lokasi

Konsumen layanan jual beli online dari semua kalangan. Ada pelajar, ibu rumah tangga, pekerja kantoran, dan pengusaha. Beberapa pengusaha yang kerap berjaga di toko biasanya mencantumkan alamat toko mereka. Uniknya, mereka terkadang tak ada di toko. Sebagai pengembang layanan e-commerce, Alvin Aulia Akbar pernah menemukan konsumen yang mencantumkan alamat toko sebagai lokasi tujuan. Dirinya menceritakan, salah satu konsumennya menjadikan toko mereka sebagai lokasi tujuan tetapi menuliskan Sabtu-Minggu toko tutup. “Kalau mereka memesan barang hari Kamis atau Jumat, estimasi barang sampai hari Sabtu dan Minggu. Itu artinya kita harus pending pengiriman sampai hari Senin,” bebernya ketika ditemui di Peluncuran Layanan PAS Hasil Kerja Sama Mataharimall.com dan RPX, Kamis (30/8).

matahari mall rpx
RPX dan Mataharimall.com luncurkan program PAS yang memudahkan pembeli dan kurir. (Foto: MP/Iftinavia Pradinantia)

3. Alamat Sulit di Temukan

Calon pembeli barang online tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Tak hanya di kota-kota besar, calon konsumen ada yang berasal dari kota-kota kecil atau daerah yang sulit dijangkau. Kadangkala mereka juga tak mencantumkan alamat secara lengkap. Hal tersebut tentu menyulitkan kurir yang bertugas mengirimkan paket. “Kami sering menemukan pembeli yang tidak menuliskan alamat secara lengkap. Kalau paket tidak sampai tepat waktu mereka komplain,” ujar Abe.

4. Penerima Menuliskan Lokasi Tujuan yang Unik

Ada saja tingkah para calon konsumen ketika membeli barang melalui jasa situs jual beli. Salah satunya dalam menuliskan lokasi tujuan. Keunikan tersebut disampaikan Alvin. Berbeda dengan kasus yang terjadi di poin ke-3, Alvin justru menemukan calon pembeli yang menuliskan alamat terlalu lengkap. “Salah satu pembeli ada yang menuliskan alamatnya beserta keterangan tambahan yang cukup unik misalnya barat masjid Ad Salam, cat ijo. Kurir kami harus buka kompas dulu dong sebelum mengirimkan paket,” cetusnya sembari tertawa mengingat uniknya calon pembeli tersebut. Selain itu, ada pula yang menjabarkan secara lengkap posisi rumahnya. Pembeli menuliskan keterangan tambahan seperti gang ketiga belok kiri, lalu belok kanan. Rumahnya ada di deretan kelima. “Kurir kami harus menghitung satu persatu dan itu memakan banyak waktu. Sementara mereka ada target sendiri sehari harus mengirimkan berapa paket,” tutur Abe.

5. Paket Tak Sesuai Ekspektasi

paket
PAS menghindari produk di luar ekspektasi. (Foto: Pexels/Kaboompics.com)

Berbeda dengan toko offline, produk yang ditampilkan oleh penyedia layanan e-commerce adalah foto. Apabila kita ingin membeli baju secara online, kita tak tahu bahan dari baju tersebut. Akurasi warnanya pun tak selalu sesuai. Hal tersebut membuat barang yang diinginkan tak sesuai ekspektasi calon konsumen. Jika sudah demikian, pembeli seringkali protes dan memberi rating buruk. Itu tentu saja menyusahkan para penjual karena memperburuk reputasi mereka.

Untuk mengatas masalah tersebut, MatahariMall.com dan RPX mencari solusi baik yang menguntungkan pihak pembeli, kurir dan penyedia layanan e-commerce. Keduanya menghadirkan layanan PAS (Paket Ambil Suka-Suka) sebagai opsi pengiriman barang yang dapat dipilih konsumen. Layanan tersebut cocok untuk konsumen dengan tingkat mobilitas tinggi karena memungkinkan konsumen mendapatkan barang dengan waktu dan tempat pengambilan barang yang fleksibel.

Untuk mendukung layanan ini, keduanya bekerjasama dengan gerai Indomart di seluruh Indonesia. Konsumen bisa memilih gerai Indomaret yang dekat dengan lokasinya dan bisa mengambil paket mereka kapan saja hanya dengan menunjukkan konfirmasi barang yang dikirim melalui sms atau layanan Whatsapp. Jangka waktu pengambilan barang pun cukup lama yakni tujuh hari sejak paket sampai. “Dengan layanan ini, kendala antar dan terima barang yang umumnya dialami konsumen dapat dihindari,” kata Abe.

Selain menguntungkan konsumen, Abe menjelaskan bahwa layanan ini juga memberi keuntungan bagi kurir karena membantu menjaga produktivitas kurir yang harus mengoptimalkan mobilitasnya setiap hari. “Mereka bisa merencanakan pengantaran barang di hari berikutnya dengan lancar,” tukasnya. (avia)

#Belanja Online
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan