MENAJAGA pola makan adalah salah satu bentuk kesadaran tiap orang supaya mengonsumsi makanan sesuai dengan yang diperlukan oleh tubuhnya. Ada pula yang mengenalnya dengan istilah diet. Meski lebih sering dilakukan oleh orang dewasa, nyatanya diet juga bisa mulai dilakukan dan diperkenalkan pada anak sejak dini.
Mengacu dari laman Scary Mommy, diet pada anak bisa jadi hal yang susah-susah gampang. Sebab, tak semua anak memahami tentang diet. Bagaimana bisa membedakan makanan yang baik dan buruk, dan kapan harus memakannya. Otak anak cenderung memaknai satu hal untuk segala kondisi.
Baca Juga:

Spesialis Gizi dan Nutrisi pada Anak dan founder Kids Eat in Color, Jennifer Anderson, menjelaskan bahwa anak secara perlahan-lahan perlu diperkenalkan tentang nutrisi makanan bagi tiap orang. Konsumsi tak selalu hanya baik dan buruk.
"Sebenarnya kata sehat dan baik pada makanan itu tidak terlalu signifikan. Misalnya bisa jadi telur baik bagiku, tapi berbahaya bagi orang yang alergi. Makanan sehat itu sulit dipahami sebenarnya," jelas Anderson, seperti yang diterjemahkan dari Scary Mommy, Jumat (18/11).
Anderson menyampaikan bahwa salah satu cara termudah dalam menyampaikan soal diet pada anak adalah dengan menyisipkan sisi emosional di dalamnya. Misalnya tentang permen manis. Pada anak yang punya keturunan diabetes, tentu hal ini makanan yang buruk. Namun, jangan sampaikan hal itu dengan sudut pandang atau bahasa yang buruk pada anak.
"Kita ingin anak kita punya cara berpikir yang positif dan tidak menghakimi orang lain atau makanan. Tetapi tetap punya pemahaman yang benar atas dirinya sendiri," lanjut Anderson.
Baca Juga:
Reaksi Tak Sesuai Harapan, Mengapa Anak Lebih Percaya Temannya

Tiap anak juga perlu diajarkan tentang gizi makanan untuk setiap orang. Caranya cukup jelaskan dengan mudah bahwa suatu makanan bisa jadi baik untuk kita, tetapi berbahaya pada orang lain. Dengan begitu, anak tidak akan mudah mencap buruk teman atau orang lain ketika memakan sesuatu yang berbeda dengan dirinya.
Konsistensi dalam mengonsumsi makanan juga penting agar anak tidak bingung. Misalnya mereka setiap hari diberikan pemahaman soal makanan sehat dan sayur-sayuran. Lalu, pada saat tertentu, mereka diizinkan makan daging sepuasnya. Hal ini bertolak belakang dan membuat pemahaman seorang anak tentang makanan sehat jadi kabur.
Untuk itu, anak perlu diajari perlahan-lahan dengan bahasa yang mudah. Sebab, seiring bertambahnya usia, mereka akan mengeksplorasi sendiri tentang hal-hal ini dari lingkungannya. (mcl)
Baca Juga:
Alodokter Berbagi Cara Hadapi Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak