API berkobar hebat. Semua sisi kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Centre (JIC) berubah merah. Asap mengepul tinggi. Angin bertiup kencang, membuat api kian berkobar dan cepat menyebar. Dalam waktu setengah jam, kubah lumat, lalu roboh.
Dari keterangan Polres Metro Jakarta Utara, para pekerja bangunan yang sekaligus menjadi saksi mencoba untuk memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Namun, api justru menyebar semakin besar dan luas sore itu, Rabu (19/10).
Tak ada keterangan resmi tentang jenis APAR atau fire extinguisher jenis apa yang digunakan oleh para pekerja. Namun, beberapa warganet di media sosial berpendapat bahwa bisa jadi jenis alat pemadam api yang digunakan saat itu tidak sesuai dengan jenis kebakaran yang terjadi.
Mengacu pada laman UCLA Health, ada beberapa tipe fire extinguisher atau APAR. Tipe-tipe tersebut disesuaikan pula dengan jenis api yang hendak dipadamkan. Penggunaaan APAR yang salah pada suatu kondisi kebakaran dapat menyebabkan ledakan, penyebaran api yang lebih luas, atau sengatan listrik.
Sebelum mengenal tipe APAR lebih jauh, mari kita mengenal jenis api lebih dulu. Ada empat jenis api yang terbagi dalam A, B, C, D, dan K. Jenis A adalah api yang berasal dari bahan-bahan padat seperti kayu, kertas, kain, dan plastik. Jenis B adalah api yang berasal dari cairan mudah terbakar misalnya alkohol, eter, dan minyak bahan bakar.
Jenis C adalah api yang muncul dari alat-alat elektronik dan kabel listrik sehingga jangan gunakan api untuk memadamkannya. Jenis D adalah api yang muncul dari logam mudah terbakar misalnya sodium dan potasium. Jenis K adalah api yang muncul dari cairan memasak seperti minyak sayur atau bahan memasak lainnya.
Nah, alat yang paling aman dan sering ditemukan untuk memadamkan api adalah fire extinguisher atau APAR tadi. Benda ini berbentuk tabung merah dengan pipa penyemprot pada bagian atasnya.
Sesuai namanya, APAR cocok digunakan untuk memadamkan api kecil saja. Meski sekilas terlihat sama, setiap APAR memiliki label yang menunjukkan cocok untuk api jenis apa.
Menurut laman Safelincs, umumnya ada 6 jenis APAR yang digunakan. Berikut ini adalah keenam jenis APAR, label, dan kegunaan mereka pada masing-masing jenis kebakaran.
Baca juga:
1. Water

APAR ini punya label berwarna merah di tabungnya. Ia cocok untuk memadamkan api yang disebabkan oleh benda-benda padat seperti kayu, kertas, dan tekstil. Perhatikan untuk tidak menggunakan APAR ini ke arah benda elektronik.
2. AFFF Foam

APAR tipe ini punya label berwarna krim atau kuning pucat. Ia mengandung foam atau busa yang efektif dipakai untuk memadamkan api akibat benda padat dan cairan mudah terbakar. Kandungan busanya bisa mencegah api nyala kembali.
3. Carbon Dioxide (CO2)

APAR yang satu ini punya label berwarna hitam. Ia dirancang khusus untuk memadamkan api akibat cairan mudah terbakar dan alat elektronik. Jenis APAR ini aman digunakan pada kabel listrik karena ia bukan konduktor dan tidak meninggalkan kandungan berbahaya.
Baca juga:
4. ABC Powder

APAR ini punya label berwarna biru. Seperti namanya, ia efektif untuk memadamkan api yang berasal dari benda padat, cairan mudah terbakar, dan alat elektronik. Meski begitu, hindari memakai APAR jenis ini dalam ruangan tertutup dan kecil karena dapat mengganggu fungsi pernapasan.
5. Water Mist

APAR jenis Water Mist. (Foto: Safelincs)
APAR tipe ini punya label berwarna putih. Ia punya kemampuan yang sama seperti ABC Powder, yaitu bisa memadamkan api dari benda padat, cairan mudah terbakar, dan alat elektronik.
Ia dirancang khusus untuk membentuk kabut air dan mengurangi oksigen, salah satu bahan bakar bagi api. Water mist ini sifatnya lebih aman dan bisa memadamkan api dari listrik karena tidak membentuk tetesan air.
6. Wet Chemical

APAR yang satu ini punya label berwarna kuning terang. Ia efektif untuk memadamkan api yang berasal dari benda padat dan cairan memasak. Harap diingat bahwa fire extinguisher jenis ini tidak bisa digunakan untuk minyak yang sifatnya sebagai bahan bakar dan mudah terbakar. (mcl)
Baca juga:
Pemadam Kebakaran, Jagoan Negeri Aing Penjinak ‘Si Jago Merah’