Kenali Tanda-Tanda 'Emotionally Abusive Relationship' Menurut Psikolog

annehsannehs - Senin, 21 Februari 2022
Kenali Tanda-Tanda 'Emotionally Abusive Relationship' Menurut Psikolog
Segera selamatkan dirimu sendiri dari abusive relationship. (Foto Unsplash/Noah Buscher)

ABUSIVE relationship tak selalu melibatkan kekerasan fisik. Ada pula beberapa perkataan, sifat, dan perilaku abusif lantas merugikan salah satu pihak di dalam hubungan. Di sisi lain, terkadang sulit untuk menandakan sebuah hubungan romantis sudah termasuk dalam emotionally abusive relationship.

Menurut pendiri dan direktur klinis di Growing Self Counseling & Coaching di Denver, AS, Lisa Marie Bobby, PhD, pelecehan emosional sering diremehkan pelaku dan korban.

BACA JUGA:

Tutorial Bikin Baju Tie-Dye Ala Anak Indie. Fashionable dan Sustainable Abis

Lantas, seperti apa sih hubungan dianggap abusive secara emosional? Dikutip dari Women's Health Magazine, terapis seks bersertifikat, seksolog, dan direktur The Intimacy Institute, Jenni Skyler, PhD menjelaskan emotional abuse bisa bersifat subjektif, artinya syarat sebagai "pelecehan emosional" itu berbeda dalam setiap hubungan sehingga tidak ada satu patokan jelas.

Beberapa perilaku umum dari emotionally abusive relationship menurut para ahli adalah penghinaan. Ketika pasanganmu bisa menjadi kasar secara emosional dan bisa mempermalukanmu di depan umum atau di dalam rumah, ini sudah menjadi red flag yang harus diperhatikan.

Abuser suka membuatmu merasa bahwa kamu sudah kehilangan akal.  (Foto: Pexels/fauxels)
Apakah pasangan suka mempermalukanmu di depan umum? (Foto: Pexels/fauxels)

Sebagai contoh, mungkin pasanganmu sering bercanda soal pendapatanmu, atau mengkritik kamu di depan umum. Perilaku tersebut menjadi bentuk tidak menghargai dan menjaga kehormatanmu. "Jika komentarnya membuatmu merasa buruk tentang dirimu sendiri, itu seharusnya tidak baik," ungkap psikolog klinis dan terapis seks di Honolulu, AS, Janet Brito, PhD.

Baca Juga:

Waspada Gaslighting, Taktik manipulatif untuk Memutarbalikkan Fakta

Perilaku penghinaan atau humiliation terus-menerus tak hanya membuatmu merasa buruk pada saat itu, tetapi juga bisa merusak harga diri dalam jangka panjang.

Pasangan terlalu sering memberi kritik juga menjadi tanda-tanda toxic. Mungkin pasanganmu memberi komentar tentang seberapa buruk penampilanmu secara berkala, atau ia mengatakan kerjaanmu tak berguna. Sekali dua kali mungkin bertujuan sebagai kritik membangun, tetapi jika hal ini dibicarakan terus-menerus, kamu akan merasa rendah diri.

Toxic friend biasanya suka ngomongin kamu di belakang. (Foto Unsplash/Priscilla Du Preez)
Ciri pasangan controlling adalah yang suka mengatur dengan siapa kamu boleh bergaul. (Foto Unsplash/Priscilla Du Preez)

Seolah-olah pasanganmu terus mengkritik agar kamu merasa rendah dan tak pantas untuknya, dan ini menjadi tanda dari emotionally abusive relationship. Pasangan suka mengontrol berlebihan juga menjadi tanda hubungan tak sehat. "Kontrol adalah cara untuk terus mengecek kehidupanmu," ungkap Brito.

Kontrol biasanya terjadi pada semua aspek di dalam hidupmu, mulai dari teman bisa kamu ajak nongkrong, sampai ke mana kamu boleh pergi. Brito juga mengatakan controlling sudah semakin parah jika pasangan terus mengecek ponselmu dan memberikan aturan-aturan tidak masuk akal untuk "mengawasi" kamu.

Jika ini terjadi, coba bincangkan dengan orang terdekat atau psikolog, dan segera akhiri hubungan tidak sehat demi kelangsungan dan kesejahteraan hidupmu. (shn)

Baca Juga:

3 Tanda Pacar Sedang Gaslighting Kamu

#Relasi #Februari +62 Bicara Cuan Love
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Bagikan