Parenting

Kenali Tanda Bayi Gumoh

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 01 Mei 2021
Kenali Tanda Bayi Gumoh
Orang tua cemas saat bayi gumoh. (Sumber: Freepik/jcomp)

GUMOH merupakan hal yang sering terjadi pada bayi, terutama yang masih mengonsumsi ASI. Ada yang frekuensinya jarang dan ada yang kerap kali gumoh setiap kali menyusu.

Konselor Laktasi, Anisya Cahya mengemukakan bahwa di Indonesia angka kejadian gumoh di dua bulan pertama kehidupan lebih tinggi dari negara lain. Meskipun termasuk kondisi wajar, banyak orang tua yang galau.

Baca juga:

371 Ribu Bayi Lahir pada Tahun Baru 2021

Mereka cemas kalo bayinya tidak mendapatkan ASI yang cukup karena gumoh. Namun kita tidak perlu khawatir. Walaupun si kecil tampak memuntahkan semuanya ternyata yang terjadi sebaliknya. "Apa yang tampaknya seperti seporsi makanan sebenarnya hanya satu atau dua sendok makan air susu yang bercampur dengan ludah," terang Anisya kepada merahputih.com.

Gumoh pada bayi. (Sumber: Freepik/Saknakorn22)

Menurutnya, air susu yang dimuntahkan oleh bayi relatif tidak berubah dari bentuk aslinya apabila hanya masuk sejauh kerongkongan sebelum dikeluarkan lagi. "Jika air susu sudah sampai hingga ke lambung sebelum dikeluarkan lagi, biasanya bentuknya tampak bergumpal-gumpal dan bau asam," ujarnya.

Anisya juga menjelaskan bahwa gumoh pada bayi yang baru lahir dan yang sudah besar memiliki sifat berbeda. "Pada bayi yang baru lahir, gumoh merupakan proses yang berhubungan dengan belum sempurnanya otot sphincter antara kerongkongan dengan lambung serta adanya sisa lendir yang harus dikeluarkan," tuturnya.

Baca juga:

Ciptakan Perjalanan Naik Pesawat Menyenangkan Bersama Bayi

Sementara pada bayi yang lebih besar terjadi ketika air susu yang diminum tercampur udara terdesak keluar oleh sendawa. "Kadang-kadang bayi gumoh karena terlalu kenyang," ucapnya.

Jangan langsung cemas saat bayi gumoh. (Sumber: Freepik/yanalya)

Lalu, adakah penanganan khusus dalam menghadapi bayi yang gumoh? "Enggak ada perawatan khusus tetapi ibu dapat melakukan beberapa hal untuk mengurangi denga meminimalisir kemungkinan tertelannya udara pada saat menyusui," jelasnya. Dirinya menyarankan para ibu untuk selalu memperhatikan perlekatan saat menyusui.

Ketika bayi melekat dengan sempurna di payudara saat menyusu, maka proses ia dalam mendapatkan asupannya berjalan secara optimal. Ibu pun tidak perlu mencemaskan susu yang mungkin keluar saat gumoh karena air susu yang ia konsumsi sudah cukup. Apabila ibu mengalami kesulitan saat menyusui segera temui konselor laktasi. (avia)

Baca juga:

Alasan Bayi Harus Digendong Tiga Bulan Pertama

#Bayi #ASI #Kesehatan #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan