FITUR electric power steering (EPS) digunakan hampir di setiap mobil, dari mulai kelas entry level hingga model flagship. Teknologi EPS tidak menggunakan fluida, sehingga hampir bebas perawatan serta ringkas secara mekanis.
Kendati sudah canggih dan minim perwatan, pemilik mobil masih tetap harus waspada terkait hal-hal yang dapat mengganggu performa EPS. Pada siaran pers yang diterima dari Auto200, ada beberapa hal yang mempengaruhi kerusakan EPS.
Pertama yakni kurangnya daya listrik pada aki dan alternator. Karena tenaga EPS bersumber dari daya listrik yang diproduksi oleh aki dan alternator mobil. Ketika aki mobil bermasalah seperti tekor atau soak, tenaga listrik yang dialirkan pun akan lemah dan bisa mengganggu motor EPS apabila dibiarkan.
Baca juga:
Mengenal Lebih Jauh Fitur Drive Mode Pada Mobil Modern

Termasuk juga distribusi daya listrik dari alternator yang mengambil alih tugas aki saat mobil berjalan. Pastikan aki, alternator, dan sistem kelistrikan lain yang terkait dengan EPS, selalu dalam kondisi prima, dengan servis berkala.
Penyebab kedua yaitu gangguan pada motor EPS. Motor EPS merupakan pengolah tenaga gerak yang berasal dari listrik, untuk memutarkan steering shaft sesuai pembacaan sensor sudut putar kemudi. Komponen utama ini terdapat pada bagian bawah mobil, karena itu pastikan pelindung air dan kotoran motor EPS dalam keadaan baik.
Karena jika air masuk ke dalam motor, maka setir akan terasa berat saat di putar ke salah satu sisi. Selain itu, air juga memperbesar risiko hubungan singkat arus listrik serta memicu karat pada motor EPS.
Penyebab ketiga yaitu gangguan pada steering rack. Karena steering rack merupakan komponen yang menyalurkan pergerakan dari motor EPS ke roda mobil. Karena itu, pastikan kondisi karet penutup di ujung kiri dan kanan steering rack tidak sobek. Hal itu agar tidak terkontaminasi oleh kotoran yang bisa membuat pergerakan roda tidak sempurna.
Penyebab yang keempat yakni cross joint steering shaft mengalami gangguan. Kerusakan pada kompoenen yang berfungsi meneruskan putaran dari motor EPS ke streering rack ini, biasanya lantaran sambungan pada cross joint longgar. Sehingga shaft oblak dan pergerakannya tidak beraturan. Adapun cara mendeteksi kerusakan komponen ini yakni terdengar suara aneh dari belakang kemudi saat setir di belokkan.
Baca juga:
Cara Cerdas Merawat D-CVT Mobil

Kemudian, penyebab kelima yaitu sensor EPS tidak bekerja. EPS umumnya bekerja sesuai dengan kondisi kendaraan yang dipantau oleh beberapa sensor. Biasanya, EPS menggunakan dua sensor utama, yakni torque sensor untuk membaca putaran mesin ke roda dan speed sensor untuk mengetahui kecepatan aktual mobil serta menyesuaikan bobot EPS. Apabila kedua sensori itu malfungsi, maka EPS tidak akan akurat dalam beroperasi.
Penyebab keenam, yakni terjadi gangguan pada modul EPS. Modul EPS merupakan pengolah data dari sensor sudut putaran setir, untuk memerintahkan proses kerja pada sistem EPS. Selama dasbor tidak terendam air atau tidak terjadi korsleting, kecil kemungkinan komponen ini bermasalah. Karena posisi modul umumnya berada di dalam dasbor. Tapi apabila rusak, maka setir mobil tidak akan berfungsi sama sekali. (Ryn)
Baca juga: