KAMU yang sudah menonton film Sebelum Iblis Menjemput 2 beberapa waktu lalu pastinya tidak terlalu asing dengan penyakit kejiwaan Stockholm syndrome. Beberapa artis ternama bahkan menggunakan nama penyakit ini sebagai judul lagu yang populer. Tak banyak yang tahu bahwa sindrom ini sama menyeramkannya dengan penyakit kejiwaan lain. Kamu tetap harus waspada.
Melansir Britannica.com, sindrom ini berawal dari peristiwa penyanderaan yang terjadi pada 1973. Saat itu, ada dua pria berusaha mencuri bank di Stockholm dan menyandera empat karyawan selama enam hari. Namun, peristiwa itu rupanya membuat para korban menunjukkan perasaan positif dan setuju kepada para pencuri. Pengidap sindrom ini bahkan bisa menggantungkan hidupnya kepada sang penyandera. Kira-kira apa ya penyebabnya?
BACA JUGA: Mitos Menstruasi yang Tidak Benar, Nomor 4 Mengejutkan
1. Takut

Penculikan, penyanderaan, dan tindakan kriminal lainnya berpotensi membuat seseorang mengalami trauma dan depresi. Gejala sindrom Stockholm merupakan salah satu efek samping dari rasa takut berlebihan para korban. Akibatnya, korban bisa jatuh dalam jurang depresi dan malah balik bergantung kepada penculiknya. Sindrom Stockholm juga bisa dikatakan sebagai strategi bertahan hidup yang muncul begitu saja di dalam alam bawah sadar akibat rasa takut yang diderita korban.
2. Terisolasi

Akibat disandera dan terisolasi, korban tidak mendapatkan informasi dari luar lagi. Maka sudut pandang yang korban dapatkan hanya dari si penculik. Ini lah yang menyebabkan gejala sindrom Stockholm syndrome muncul perlahan. Mau tidak mau korban akhirnya setuju dengan penculiknya.
3. Putus Asa

Seseorang yang merasa putus asa dalam keadaan sempit seperti diculik bisa menderita stockholm syndrome. Penyebabnya karena korban merasa sudah tidak ada jalan keluar lagi dan tidak bisa kabur dari situasi tersebut. Mereka akhirnya terbiasa hidup dengan penculiknya.
4. Menganggap si Penyandera Baik Hati

Memang tidak semua kasus penculikan bisa menyebabkan para korbannya mengalami gangguan stockholm syndrome. Tetapi sebagian kasus yang kebetulan penculiknya memberikan makan dan mengurus korban dengan baik berpotensi menyebabkan gejala penyakit ini muncul. Korban merasa penculiknya baik hati karena mengurusnya dengan baik meskipun kenyataannya sangat lah mengerikan. (mar)
BACA JUGA: #DiRumahAja, Blake Lively Dapat Kiriman Pewarna Rambut