WASPADA saat merasa nyeri ketika haid. Dokter spesialis Obstetrisian dan Ginekolog (Obgyn) Brawijaya Hospital Antasari dr. Mohammad Haekal, SpOG menjelaskan bahwa menstruasi seharusnya tak menimbulkan rasa nyeri pada perempuan.
"Kodratnya seharusnya tidak nyeri. Cuma pada awal, terutama awal-awal mens, itu terkadang bisa terjadi nyeri karena ada penyebabnya, disebutnya dismenore sekunder. Atau bisa juga karena banyaknya jumlah menstruasi itu disebutnya dismenore primer. Tapi yang ada penyebabnya salah satunya adalah endometriosis," ungkap Haekal seperti dilansir Antara.
Lebih lanjut, Haekal juga memamparkan bahwa terdapat lima gangguan haid. Jika mengalami salah satunya, Haekal menyarankan untuk tidak menunda memeriksakan diri ke rumah sakit. Hal tersebut bertujuan agar gangguan tersebut dapat diatasi dengan segera.
Baca juga:
Olahraga Nyaman saat Haid

"Gangguan haid itu ada lima. Pertama adalah pendarahan menstruasi yang abnormal. Itu bisa karena polip, miom, endometriosis, dan lain sebagainya. Yang kedua, tidak mens. Kalau anak perempuan belum mens sampai usia 16 tahun itu mesti diperiksa," jelasnya.
"Ketiga sering telah mens itu bisa karena gangguan tidak bertelur atau di menjelang menopause ada gangguan tidak bertelur juga. Keempat ini yang penting adalah nyeri mens. Dan yang terakhir itu yang enggak kalah penting adalah PMS. Nah, PMS ini ada tahapannya, yang berat itu bisa bahaya sampai marah-marah berlebihan atau depresi," tambahnya.
Di sisi lain, dr. Malvin Emeraldi, Sp.OG(K) menjelaskan bahwa gangguan haid juga dapat memengaruhi seseorang mengalami gangguan kesuburan. Jika seorang perempuan mengalami gangguan pola, lama, dan jumlah saat haid, hal ini juga dapat berkaitan dengan gangguan kesuburan sehingga akan sulit memiliki anak.
Baca juga:
Waspadai Endometriosis, Jangan Remehkan Nyeri Haid

Oleh sebab itu, Malvin menyarankan agar perempuan yang merasa mengalami gangguan haid segera memeriksakan diri ke rumah sakit. Tujuannya adalah agar gangguan kesuburan itu dapat dihindari atau diatasi oleh tenaga medis profesional.
"Untuk pasangan suami istri itu bisa hamil, harus terjadi adanya pertemuan sperma dan sel telur dalam suasana nan kondusif. Kalau ada gangguan pola, lama, jumlah, kita enggak bisa tahu masa suburnya itu kapan. Itu salah satu kenapa ini juga bisa mengalami gangguan kesuburan," tuturnya.
"Namun, jujur dari semua gangguan haid yang berkaitan dengan gangguan kesuburan, yang saya takutkan adalah pasien pertama datang ke kita dengan keluhan nyeri haid plus gangguan kesuburan. Jadi kalau kita mengalami nyeri haid apalagi sampai mengganggu aktivitas, kemungkinan besar penyebabnya adalah endometriosis," pungkasnya. (waf)
Baca juga:
Jenis Makanan yang Harus Dihindari saat Haid