Kesehatan
Kenali Bahan Terbaik untuk Masker
BAHAN apa yang terbaik untuk dijadikan masker selama masa pandemi ini?
Pertanyaan itu menjadi amat krusial untuk dijawab kala masker menjadi salah satu barang yang setiap harinya harus kita gunakan. Masker wajib digunakan ketika beraktivitas di luar ruangan. Namun, ketika kasus COVID-19 makin meningkat dan makin mudah menyebar, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat menggunakan masker di dalam rumah dan memakai masker dua lapis saat keluar rumah.
BACA JUGA:
Ahli Gizi: Wahai Orang Indonesia, Susu Beruang Tak Bisa Sembuhkan Covid-19
Saat awal pandemi terjadi, kelangkaan masker medis sempat terjadi di Tanah Air. Sebagai ganti, masyarakat banyak yang menggunakan masker kain. Beberapa produsen masker kain menggunakan bahan kain katun, lainnya menggunakan bahan scuba. Masker scuba bahkan sempat menjadi tren karena dianggap keren. Meski demikian, Kemenkes kemudian melarang penggunaan masker berbahan scuba. Bahan scuba ternyata tidak sama sekali dapat menangkal virus.
Seperti dilansir Health.com, sebuah penelitian yang dipimpin Ketua Anestesiologi di Wake Forest Baptist Health di Winston-Salem, North Carolina Scott Segal, MD, dan bekerja sama dengan Wake Forest Institute for Regenerative Medicine menguji berbagai bahan kain untuk melihat seberapa efektif sebuah bahan untuk masker. Penelitian yang belum diajukan untuk publikasi atau peer-review itu menunjukkan berbagai hasil dalam efektivitas masker. Sebagai contoh, selembar kain hanya menyaring 1% partikel, sedangkan lainnya menyaring 79% lebih banyak daripada masker bedah.
Masker bedah ternyata menyaring 62%-65% partikel. Secara keseluruhan, kain katun yang lebih tebal dan bermutu lebih tinggi berkinerja lebih baik daripada kain dengan jumlah benang yang lebih rendah dan tenunan yang lebih terbuka. Demikian diungkap Segal. Akan tetapi, jika kamu meragukan efektivitas bahan maskermu, cobalah kamu terawang maskermu di bawah sinar matahari. Setelah itu lihat apakah ada celah pada bahan masker itu.
Jika kamu memang harus menggunakan bahan katun low-end di bagian luar, Segal menyarankan untuk menggunakan kain flanel sebagai lapisan dalam. “Masker dua lapis berkinerja lebih baik daripada masker satu lapis,” katanya.
Hal itu, menurutnya, mungkin disebabkan partikel kecil harus menemukan jalan mereka melalui kedua lapisan untuk melewati masker. Seperti halnya ventilasi udara yang mempunyai filter yang cukup baik untuk hirup. Meski demikian, menggunakan masker dobel membuat kamu bebas untuk keluar dan nongkrong loh ya. Kamu tetap harus patuhi protokol kesehatan untuk menghindari virus corona.(jhn)