Kenaikan Tiket Borobudur Dikhawatirkan Perlambat Pemulihan Ekonomi Sektor Pariwisata

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 07 Juni 2022
Kenaikan Tiket Borobudur Dikhawatirkan Perlambat Pemulihan Ekonomi Sektor Pariwisata
Candi Borobudur. (ANTARA/HO-PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko/pri)

MerahPutih.com - Rencana kenaikan harga tiket naik area stupa Candi Borobudur dinilai akan sangat memberatkan bagi wisatawan lokal.

Pemerintah diminta berlaku bijak terkait situasi masyarakat setelah "dihajar" pandemi COVID-19 dalam beberapa tahun terakhir.

Anggota Komisi X DPR RI Ali Zamroni mengakui, dalam beberapa bulan terakhir, angka pandemi COVID-19 terus mengalami penurunan. Dan, hal itu merupakan kabar baik bagi masyarakat yang selama ini mengalami kesulitan dari sisi perekonomian.

Baca Juga:

Cak Imin Minta Rencana Kenaikan Tarif Masuk Candi Borobudur Dikaji Ulang

"Sangat memberatkan terutama wisatawan lokal, seharusnya dalam situasi seperti sekarang di mana kita sudah memasuki masa endemi COVID-19 pemerintah justru berupaya untuk menarik wisatawan sebanyak-banyaknya," kata Ali dalam keterangannya, Selasa (7/6).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya menyebut rencana turis lokal akan dikenakan tarif Rp 750.000 untuk masuk ke area stupa Candi Borobudur. Belakangan, rencana itu ditekankan masih sebatas rencana dan masih akan dikaji ulang.

Baca Juga:

Kritikan Soal Kenaikan Tarif Masuk Borobudur Terus Mengalir

Menurut Ali, rencana itu memang semestinya dikaji ulang. Sebab memasuki masa endemi COVID-19 semestinya pemerintah membuat, kebijakan guna menarik wisatawan sebanyak-banyaknya. Hal ini sekaligus membantu pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi.

"Saya khawatir dengan adanya aturan ini akan memperlambat pemulihan ekonomi di sektor pariwisata, seharusnya kita berlomba-lomba dan berusaha supaya Indonesia diminati oleh wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal," sebutnya.

Politikus Partai Gerindra juga mengkhawatirkan dampak dari kenaikan tiket masuk Candi Borobudur membuat sektor pariwisata di Indonesia akan semakin tertinggal sebagai negara tujuan. Khususnya dalam penanganan pemulihan sektor pariwisata.

"Saya juga khawatir kita akan tertinggal dari negara lain dalam pemulihan pariwisata sehingga Indonesia tidak dijadikan tujuan utama oleh para wisatawan," pungkas Ali Zamroni. (Pon)

Baca Juga:

Kenaikan Tarif Candi Borobudur Dinilai Bertentangan dengan Upaya Pemulihan Ekonomi

#Candi Borobudur #Pemulihan Ekonomi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan