PADA momen bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, yakin bahwa industri fesyen termasuk modest atau fesyen busana muslim, akan semakin bertumbuh serta diminati masyarakat.
Hal tersebut dipaparkan oleh Fadjar Hutomo, selaku Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf. Menurutnya, momen momen bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri merupakan puncaknya penjualan modest fesyen.
Baca Juga:
Kemenparekraf Ajak Musisi Berkarya dengan Inspirasi Budaya Indonesia
"Penjualan modest fashion mencapai puncaknya terutama di waktu sekarang yang mendekati Lebaran, di mana penjualan busana Muslim meningkat. Ini adalah momentum keberkahan dan menjadi energi positif untuk bangkit memajukan ekonomi Indonesia," ucap Fadjar, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Selain itu, Fadjar menuturkan, bahwa pihak Kemenparekraf sudah mengupayakan beberapa langkah, guna meningkatkan geliat industri fesyen modest, agar dapat saing di internasional.
Kemenparekraf juga berupaya untuk mewujudkan ambisi Indonesia sebagai produsen halal terbesar di dunia pada tahun 2024 mendatang.
Kendati begitu, Fadjar tak menampik bahwa pandemi menyebabkan sektor ekonomi kreatif terkena dampaknya, termasuk fesyen modest.
Fadjar menjelaskan tentang laporan State of the Global Islamic Economic Report 2020/2021, di mana nilai belanja modest fesyen mengalami penurunan 2,9 persen menjadi US$268 miliar dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp3,9 triliun bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun Fadjar menuturkan, di tahun 2021 diprediksi akan kembali puluh, serta tumbuh sampai di tahun 2024. Itu artinya, dalam kondisi apapun harus tetap optimis, berpikir out of the box, serta memanfaatkan platform online untuk bertahan.
"Kita memaksimalkan penjualan online, untuk memperkuat branding produk, menjangkau pasar ynag lebih luas, memperbiaki sistem lamana penjualan lebih baik, untuk menjangkau pembeli dari luar negeri," ujar Fadjar.
Selain itu, pemerintah juga melakukan sejumlah langkah dan program melalui Kemenparekraf, guna mendorong perekonomian nasional lewat sektor pariwista dan ekonomi kreatif.
Baca Juga:

Dalam hal ini Fadjar menjelaskan, bahwa pemerintah sudah memberikan solusi seperti kebijakan stimulus relaksasi restrukturisasi kredit, mendorong UMKM untuk bertransformasi ke arah digital serta dukungan modal kerja.
Ada pula program pemerintah bernama Bangga Buatan Indonesia, untuk mengajak masyarakat membeli dan menggunakan produk lokal UMKM. Kemudian, ada juga Bangga Wisata di Indonesia Saja, berwisata di dalam negeri.
Tak hanya itu, ada juga tambahan modal kerja, Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pariwisata dan ekonomi kreatif, hibah pariwisata, BANPER (Program Bantuan Pemerintah), serta bantuan insentif pemerintah. Sejumlah program tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi positif untuk UMKM Indonesia, termasuk modest fesyen.
Disisi lain, Direktur Industri Produk Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Afdhal Aliasar mengatakan, modest fesyen sebagai salah satu sektor ekonomi syariah di Indonesia, sudah diakui secara global. Hal itu tak terlepas dari kolaborasi pemerintah hingga para stakeholder. (Ryn)
Baca Juga:
Bangkitkan Pariwisata Indonesia, Kemenparekraf Luncurkan Panduan Protokol K4