Kemenkes Teliti Virus dan Bakteri Penyebab Gangguan Ginjal Akut Pada Anak

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 Oktober 2022
Kemenkes Teliti Virus dan Bakteri Penyebab Gangguan Ginjal Akut Pada Anak
Ilustrasi anak. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengumumkan sejumlah gejala yang umum dialami pasien gangguan ginjal akut misterius, salah satunya frekuensi warna dan jumlah urine.

Disebut urine berkurang kalau jumlahnya kurang dari 0,5 ml/kg/jam pada bayi, atau tidak ada urine sama sekali selama 6 sampai 8 jam saat siang. Adapun warna urine cenderung kuning gelap.

Baca Juga:

Sebabkan Gagal Ginjal, ini Bahaya Obat Batuk Berkandungan Dietilen Glikol dan Etilen Glikol

Tercatat, berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, sejak 1 Januari hingga 13 Oktober 2022, ada 42 laporan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Jakarta.

Kasus itu terdiri dari 29 kasus laki-laki dan 13 kasus perempuan. Dari jumlah itu, 37 kasus balita dan lima kasus usia 5-18 tahun. Dari 42 kasus itu, Dinkes DKI mencatat sebanyak 25 orang meninggal dunia, rawat inap (7) dan sembuh (10).

Berdasarkan data Kemenkes per 17/10, jumlah kasus gangguan ginjal akut misterius yang dilaporkan mencapai total 156 kasus, terbanyak berasal dari DKI Jakarta dan Jawa Barat.


Kementerian Kesehatan sedang meneliti keterkaitan sejumlah virus maupun bakteri yang memicu kasus gangguan ginjal akut misterius di Indonesia.

"Tim kami sudah dibentuk, Kemenkes selalu meng-'update' perkembangan atas pengamatan surveilans dan dicari penyebabnya dengan penyelidikan epidemiologi," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu di Jakarta, Senin (18/10).

Kemenkes bersama sejumlah peneliti dari perguruan tinggi serta organisasi profesi sedang melakukan pemeriksaan genom sekuensing keterkaitan virus leptospirosis atau penyakit bakteri yang menyebar melalui air seni hewan yang terinfeksi.

Selain itu, penelitian juga dilakukan terhadap kemungkinan pengaruh virus influenza hingga adenovirus pada pasien.

"Ketiga virus tersebut diduga kuat sebagai faktor utama pemicu gangguan ginjal akut misterius di Indonesia," katanya. (Asp)

Baca Juga:

Gangguan Ginjal Akut Pada Anak Bermunculan, IDAI Minta Investigasi

#Breaking #Ginjal #Kemenkes
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan