Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Pilih-Pilih Vaksin COVID-19

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 29 November 2021
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Pilih-Pilih Vaksin COVID-19
Vaksinasi COVID-19. (Foto: Humas Kota Bandung)

MerahPutih.com - Pemerintah Indonesia kembali menerima kedatangan satu juta dosis aksin COVID-19 produksi Pfizer dan AstraZeneca, yang terdiri atas dua gelombang kedatangan di Tanah Air di hari Minggu (29/11).

Kedatangan vaksin Pfizer tahap ke-136 berjumlah 334.620 dosis, sementara AstraZeneca untuk tahap ke-137 berjumlah 705.600 dosis, untuk mempercepat vaksinasi di berbagai daerah terutama Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, NTB, NTT, dan Sulawesi Utara.

Baca Juga:

Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua di Jakarta Tembus 100 Persen

"Kedatangan vaksin secara bertahap dan terus-menerus diperlukan untuk menjaga kestabilan stok vaksin Indonesia," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta.

Ia mengatakan, pemerintah saat ini fokus pada target dua dosis vaksin untuk seluruh target sasaran vaksinasi yang berjumlah sekitar 208 juta jiwa penduduk di Indonesia. Perluasan dan percepatan program vaksinasi terus dilakukan di sejumlah daerah dengan melibatkan seluruh elemen.

"Pemerintah pusat juga mendorong pemerintah daerah, khususnya yang capaian vaksinasinya masih rendah, untuk makin menggencarkan program vaksinasi," katanya.

Nadia mengimbau, masyarakat tidak perlu ragu dengan vaksin yang ada. Masyarakat juga diminta tidak pilih-pilih merek vaksin.

Vaksinasi COVID-19. (Foto: Humas Kota Bandung)
Vaksinasi COVID-19. (Foto: Humas Kota Bandung)

"Gunakan vaksin yang tersedia terlebih dahulu saat ini," katanya.

Pemerintah menjamin vaksin yang diberikan kepada masyarakat aman, bermutu, dan berkhasiat. Vaksin membuat tubuh relatif lebih tahan serangan virus, bisa menghindarkan dari gejala, perawatan di rumah sakit, dan mengurangi risiko kematian.

"Akan tetapi, memang tidak menjadikan seseorang kebal 100 persen terhadap infeksi virus sehingga masih dapat tetap tertular dan menularkan," katanya.

Baca Juga:

Ratusan Juta Vaksin Kadaluarsa, Jokowi: Vaksinasi di Negara Miskin Baru 6,48 Persen

#Vaksinasi #Vaksin Covid-19 #COVID-19
Bagikan
Bagikan