MerahPutih.com - Penularan COVID-19 di Indonesia melonjak dalam beberapa hari terakhir. Jumlah konfirmasi kasus positif pada Jumat (4/11) sebanyak 5.303.
Empat hari berturut-turut kasus harian di atas 4 ribu sejak Selasa (1/11) sebanyak 4.707, Rabu (2/11) 4.873, dan Kamis (3/11) mencapai 4.951 kasus.
Kementerian Kesehatan RI mengingatkan masyarakat untuk segera mengakses perlindungan vaksin COVID-19 dosis penguat atau booster di tengah kenaikan angka kasus akibat varian baru di Indonesia.
Baca Juga:
COVID-19 Subvarian XBB dan XBB.1 di Indonesia Sebanyak 12 Kasus
"Ini jadi catatan bagi kita semua, bahwa pandemi masih ada di sekitar kita dan ada 28 negara yang mengalami kenaikan kasus, termasuk Singapura. Ini dikaitkan dengan subvarian baru XBB dan XBB.1," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril di Jakarta, Jumat (4/11), seperti dikutip Antara.
Ia mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 3 November 2022, ada 30 provinsi yang mengalami peningkatan kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir, sedangkan empat provinsi lainnya terjadi penurunan kasus.
Dilansir dari laporan harian COVID-19 Kemenkes RI, empat provinsi yang mengalami penurunan kasus konfirmasi di antaranya Bengkulu, Jambi Papua Barat, Gorontalo. Sementara sisanya mengalami tren kenaikan kasus.
Menurut Syahril, kenaikan kasus memang tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan saat munculnya subvarian BA.4 dan BA.5. Tapi masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan.
Baca Juga:
COVID-19 Indonesia Meroket Lagi, Kasus Baru Hari Ini Tembus 5.303
Di sisi lain, jumlah masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi dosis ketiga atau booster baru 27,62 persen. "Masih jauh dari target 50 persen. Masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 87 persen dan dosis kedua 73 persen," katanya.
"Memang untuk booster masih jauh dari target 50 persen karena berbagai sebab. Kami akan menggerakkan ulang lagi vaksinasi booster, karena kami yakin vaksinasi adalah upaya memberikan perlindungan ke masyarakat," ujar Syahril menambahkan.
Syahril yang juga menjabat sebagai Dirut RSPI Sulianti Saroso mengatakan, peningkatan vaksinasi booster bagian dari strategi pemerintah untuk bisa mengendalikan COVID-19.
Menurut Syahril, ada enam langkah Indonesia mengakhiri pandemi, selain capaian booster, juga meningkatkan edukasi ke masyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan.
"Protokol kesehatan jadi syarat, jangan dikendurkan dulu. Ini bagian dari pelindungan dan pencegahan kita. Tetap waspada, tapi jangan panik," ujarnya.
Kemenkes baru-baru ini telah mendistribusikan 5 juta vaksin Pfizer untuk dosis penguat menuju sejumlah daerah yang membutuhkan. Selain itu, vaksin produksi dalam negeri IndoVac juga telah siap didistribusikan menuju sentra layanan vaksinasi. (*)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Gangguan Mata Katy Perry Akibat Vaksin COVID-19