MerahPutih.com - Ketersediaan Bawang Putih di ibu kota mengalani penurunan. Kebutuhan Bawang Putih DKI dalam setahun sekitar 19.000 ton. Pada tahun 2020 ini, PT. Food Station Tjipinang Jaya mengusulkan izin impor sekitar 22.000 ton Bawang Putih.
"Keterediaan Bawang Putih di Jakarta saat ini mulai turun namun harga masih wajar," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta, Daejamuni, Sabtu (26/9).
Darjamuni menuturkan, ketersediaan Bawang Putih yang menurun, membuat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jakarta berupaya berkoordinsi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Baca Juga:
Masa Pandemi, Banyuwangi Ekspor 600 Ton Kopi ke Eropa
"Informasi yang disampaikan oleh wakil Kemendag bahwa stok Bawang Putih impor yang ada saat ini masih cukup untuk pemenuhan kebutuhan Bawang Putih Jakarta," jelasnya.
Ia berharap, berharap Surat Persetujuan Impor (SPI) Bawang Putih PT. Food Station Tjipinang Jaya sebesar 22.000 ton segera diterbitkan Kemendag.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus berupaya menjamin ketersediaan Bawang Putih di DKI Jakarta," tutup Darjamuni.
Sebelumnya, BPS mencacat purunan kinerja perekonomian di Jakarta, telah melemahkan daya beli masyarakat dan menyebabkan menurunnya konsumsi rumah tangga. Pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) terkontraksi cukup dalam sebesar minus 5,23 persen (y-o-y) dan tidak mampu lagi menjadi penggerak perekonomian Jakarta. (Asp)
Baca Juga:
Fintech Ilegal Incar Warga Alami Krisis Keuangan Karena COVID-19