Kemenag-UEA Teken MoU Pembangunan Solo Culture Center

MerahPutih.com - Kementerian Agama (Kemenag) RI melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan pemerintah UEA dan MBZ University. MoU tersebut berkaitan dengan pengelolaan Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan Solo dan pendirian Solo Culture Center yang sebelumnya Islamic Center.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin mengatakan, ada dua MoU yang ditandatangani antara Kemenag dan UEA. MoU pertama tentang manajemen bersama antara Kemenag dengan MBZ University.

Baca Juga:

Pemkot Solo Manfaatkan Dana Hibah UEA Untuk Penuntasan Kawasan Kumuh

"MoU kedua dengan pemerintah UEA pembangunan Solo Culture Center. Untuk Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan Solo bersama MBZ University mengawal di masjid dengan aktivitas keagamaan," ujar Kamaruddin, Kamis (12/1).

Dikatakannya, Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan Solo nantinya bukan hanya untuk ibadah, tetapi bisa berfungsi bagi masyarakat secara umum.

"Ada pembangunan Solo Culture Center terintegrasi dengan Masjid Zayed yang dibangun atas dana hibah pemberian UEA hadiah untuk Presieden Jokowi," katanya.

Dia memastikan, kedua negara berkomitmen bersama untuk mempercepat pembangunan Solo Culture Center. Dalam dua hal ini masjid dan Solo Culture Center pihaknya ingin adanya peningkatan literasi keagamaan dengan paham moderat.

"Ada makna toleransi Islam yang dalam toleran, iman menghargai perbedaan agama, suku dan sebagainya. jadi kegiatan aktivitas masjid ini nanti keagamaan yang berorientasi pada paham toleran," tegas dia.

Baca Juga:

Gibran Sebut Dana Hibah Rp 230 Miliar dari UEA akan Ditransfer ke Kemenkeu

Ditanya terkait pembukaan Masjid Zayed, ia memperkirakan akan dilakukan pada 15 Januari atau 16 Januari 2023. Hal itu baru bisa dilakukan setelah ada serah terima jabatan.

"Sudah selesai diserahkan, kami tunggu dioperasikan, tadi ada manajemennya ditandatangani bersama," katanya.

Wali Kota Gibran Rakabuming Raka mengatakan, fokus Pemkot Solo membuka masjid dulu. Masjid juga akan ada penambahan lahan parkir.

"Untuk alasan Solo Culture Center mengganti nama sebelumnya Islamic Center lebih fokus pada toleransi yang telah kita bicarakan saat berkunjung ke Abu Dhabi," kata Gibran. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Dana Hibah Rp 236 Miliar dari UEA, Gibran: Tidak Ada Imbal Balik