MerahPutih.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran tengah marah besar.
Kemarahan Fadil dipicu sikap mantan anggota SPKT Polsek Pulogadung Aipda RP yang tak berempati kepada korban perampokan berinisial MK (32).
Fadil menilai, perlakuan anggota SPKT Polsek Pulogadung tersebut menyakiti hati masyarakat.
Baca Juga:
Mabes Polri Tanggapi Viral #PercumaAdaPolri di Twitter
"Tadi malam kita dihebohkan lagi, karena ada anggota Polsek Pulogadung yang aneh-aneh. Masyarakat datang melapor bukannya dilayani tapi yang terjadi justru menyakiti hati masyarakat," ujar Fadil Imran dalam akun Instagram-nya, Selasa (14/12).
Fadil meminta agar RP segera disidang disiplin dan dipindah ke luar Polda Metro Jaya.
"Saya minta Provos segera sidang disiplin, tuntut dia untuk mutasi tour of area, keluar dari Polda Metro Jaya," tegas Fadil dengan mimik wajah serius dan nada tinggi.
Mantan Kapolda Jatim ini meminta Inspektorat Daerah (Irwasda) dan Kabid Propam turun melakukan pengawasan di SPKT.
Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) merupakan loket pelayanan pengaduan masyarakat.
"Saya minta Pak Irwasda, Propam, ini SPKT-SPKT ini tolong ditertibkan ini, para kapolres ini juga," kata Fadil dengan nada tinggi dan sedikit emosi.
Fadil Imran mewanti-wanti agar kejadian serupa tidak terulang.
"Saya sayang sama Anda (polisi), tapi kalau Anda tidak sayang sama dirimu sendiri, saya akan perlakukan Anda seperti itu," lanjutnya.
Baca Juga:
Kapolda Metro Jaya: Wartawan Sakit, Negara Ini Bahaya
Fadil juga meminta Propam menerapkan hukuman tour of area jika kejadian serupa terulang.
"Catat betul ini ya, ke depan jika ada anggota yang masih menodai kemurnian profesi, saya minta Kabid Propam (Kombes Bhirawa Braja Paksa) dan jajaran (untuk) tuntut dengan hukuman mutasi tour of area," tutur Fadil dengan jengkelnya.
Sebelumnya, curhat korban perampokan berinisial MK (32) viral di media sosial. Korban mendapat perlakuan kurang mengenakkan dari anggota Polsek Pulogadung saat melaporkan perampokan.
Oknum polisi tersebut tidak menunjukkan sikap empati ketika ia melaporkan soal perampokan.
RP juga disebut bernada tinggi ketika berbicara.
"Setelah itu, polisi tersebut justru ngomelin saya, 'Lagian ibu ngapain sih punya ATM banyak-banyak, kalau begini jadi repot. Apalagi banyak potongan biaya admin juga,' dengan nada bicara tinggi," sambungnya. (Knu)
Baca Juga:
Respons Polda Metro Soal Hoaks Empat Warga Terpapar COVID-19 Varian Omicron