Kesehatan

Keluhan Gangguan Telinga Meningkat di Masa COVID-19

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 24 November 2020
Keluhan Gangguan Telinga Meningkat di Masa COVID-19
Anak-anak juga mengalami gangguan pada telinga. (Foto; Pexels/Andrea Piacquadio)

BEBERAPA keluhan seperti iritasi, nyeri hingga infeksi pada bagian telinga terus meningkat dalam tujuh hingga delapan bulan selama pandemi COVID-19. Ini disebabkan karena penggunaan earphone dalam waktu yang lama.

Selama ini pandemi, aktivitas pekerja profesional dan pelajar pun terpaksa dilakukan di rumah, atau yang biasa kita sebut work from home (WFH). Para dokter juga mendapat peningkatan jumlah keluhan pasien yang menderita sakit di bagian telinga.

Baca Juga:

Waspadai Bahaya Nyata Akibat Terlalu Sering Pakai Makeup

telinga
Penggunaan earphone dalam jangka waktu panjang mempengaruhi kesehatan telinga. (Foto: Pexels/Yan)



Melansir laman Indian Express, kepala departemen THT di rumah sakit J J Mumbai, Dr. Shrinival Chavan, mengatakan bahwa seseorang yang menggunakan earphone, earpod ataupun headphone lebih dari delapan jam membuat telinga mengalami stres. Apalagi jika earphone tersebut tidak pernah dibersihkan sehingga meningkatkan resiko terkena infeksi.

“Mendengarkan secara terus menerus pada volume suara yang tinggi dalam waktu yang lama juga dapat melemahkan kemampuan mendengar,” tambah Chavan.

Chavan juga menjelaskan bahwa kotoran di dalam telinga dapat membunuh bakteri secara alami dan mencegah infeksi. Menurutnya, jika kebiasaan tersebut tidak diubah, maka dapat memnyebabkan kerusakan secara permanen pada telinga.

Membersihkan telinga menggunakan cotton bud juga akan menghilangkan pelindung lapisan lilin dan membuat bagian dalam telinga akan terkena infeksi bakteri. Hal tersebutlah yang biasanya menyebabkan nyeri di telinga.
“Kami menyarankan orang untuk melepas earphone supaya udara segar dapat masuk agar tetap aman.” Kata Chavan.

Baca Juga:

Ketahui Waktu Paling Tepat Mengganti Masker Kain

telinga
Mendengarkan suara dari earphone tak boleh melebihi 60 desibel. (Foto: Pexels/Jess Bailey Designs)

Sementara itu, menurut kepala unit THT di rumah sakit St George, Dr. Rahul Kulkami menjelaskan masalah telinga tidak hanya dialami para pekerja. Snak sekolah yang harus mengikuti pembelajaran via online juga mengalami keluhan yang sama.

Kulkami mengatakan bahwa banyak orang tidak mengetahui etika bagaimana berkomunikasi melalui telepon atau video serta pengunaan volume suara. Ia menambahkan bahwa pelajar yang menggunakan earphone dengan suara lebih dari 60 desibel secara alami akan mengganggu pendengaran mereka.

“Anak-anak sekolah harus mendengarkan volume suara dengan tingkat yang sama seperti saat mereka sedang belajar di kelas. Jika mereka mendengarkan dengan volume yang lebih tinggi, itu dapat menyebabkan komplikasi telinga.” Kata Kulkami.

Kulkami juga menambahkan bahwa banyak orang dewasa yang datang dengan keluhan iritasi di telinga. Keluhan lain seperti mendengarkan suara keras dalam waktu yang lama membuat mereka menjadi cemas dan mudah marah, juga sering terlihat saat pandemi berlangsung. (scp)

Baca Juga:

Pentingnya Penuhi Standar Baru Air dan Udara Berkualitas di Masa Pandemi COVID-19

#Kesehatan #COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan