MerahPutih.com - Viralnya video direksi TransJakarta rapat sambil menikmati tari perut atau belly dance berbuntut panjang.
Keluarga mantan Direktur Utama PT TransJakarta, almarhum Sardjono Jhony Tjitrokusumo mendesak anggota Komisi B DPRD DKI Fraksi Gerindra Adi Kurnia Setiadi untuk segera meminta maaf.
Baca Juga
Siap-siap Direksi TransJakarta Diduga Nonton Hiburan Belly Dance Terima Sanksi
Juru bicara keluarga mendiang Jhony, Tjahyadi mengungkapkan, kejadian sebenarnya tidak seperti apa yang disampaikan dalam rapat Komisi B.
Maka ia bilang, jika berita yang beredar tentang video sudah melukai dan berdampak langsung pada psikologi keluarga almarhum Jhony.
Karena itu, keluarga meminta agar Adi Kurnia dan si pembuat video segera menyampaikan permintaan maaf dalam waktu 2x24 jam untuk membersihkan nama baik Almarhum Jhony.
"Saya minta secara gentleman dan khususnya buat pak Adi Kurnia tolong Anda datang langsung ke kontrakannya almarhum," ucapnya.

Bila Adi Kurnia tidak melakukan permohonan maaf, tegas Tjahyadi, maka pihak keluarga akan mengambil langkah hukum.
Baca Juga
Ia pun bercerita, saat itu memang Sardjono menggelar rapat kerja direksi yang dihadiri oleh perwakilan pengurus serikat pekerja di Turki Restoran, Kemang, Jakarta Selatan.
Pertemuan digelar dengan tujuan menyampaikan visi misi Jhony yang baru menjabat sebagai Dirut baru saat itu.
"Pemilihan tempat di luar kantor dan di luar jam kerja adalah agar rapat berlangsung dengan lebih rileks dengan maksud tidak ada kecanggungan para pejabat untuk menyampaikan masukannya," paparnya.
Namun, ternyata saat pertemuan, pihak restoran menyediakan suguhan pertunjukan belly dance untuk semua pengunjung, tidak hanya direksi TransJakarta. Jhony pun tidak mengetahuinya saat melakukan reservasi.
"Si penari ini tidak masuk lebih dari setengah meter dari pintu di mana bapak-bapak ini rapat atau berdiskusi mengenai visi misi perusahaan. Terlihat juga beliau membelakangi dan tidak terpengaruh oleh apa yang dilakukan penari tersebut," katanya.
Terlihat dalam video, memang Jhony membelakangi penari tersebut. Para peserta rapat juga tidak terlalu menghiraukan akan kehadiran penari itu karena memang tak ada hubungannya dengan rapat.
"Sehingga sangat tidak layak dan patut jika hal tersebut diberitakan seolah-olah ditonton oleh peserta rapat," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga
Direksi TransJakarta Diduga Nonton Hiburan Belly Dance, Wagub DKI Beri Respons